Taman Kota Kabanjahe Tak Terawat, Pembalut Wanita hingga Pampers Berserakan

Taman Kota Kabanjahe dijadikan tempat pembuangan sampah warga. ORBIT/David

Karo-ORBIT: Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Taman Kota yang berada di jalan Selamat Ketaren, Kabanjahe tepatnya di belakang kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Karo atau di depan kantor KPUD, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan tidak layak disebut sebuah taman.

Amatan Orbitdigitaldaily.com, di lokasi, Selasa (26/2), pada pintu masuk taman yang seharusnya dijadikan sarana berolahraga dan taman rekreasi bagi warga kota Kabanjahe tersebut, tampak sampah bekas pembalut wanita dan bekas popok bayi (Pampers) berserak.

Di sudut sebelah kiri pintu masuk taman, terlihat tumpukan sampah rumah tangga. Diduga areal tersebut telah dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah warga, sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap.

Begitu juga kondisi di dalam taman. Tampak tidak adanya perawatan sama sekali. Semak belukar tumbuh subur dimana-mana. Pohon-pohon penghias taman terlihat tumbuh tidak terawat. Bahkan taman ini lebih layak jika disebut sebagai “Hutan Kota”.

Pada lintasan jalan (Track joging) juga terlihat sudah ditumbuhi semak belukar. Begitupun semen pengikat paving block sudah banyak pecah-pecah dan retak. Paving block yang berada pada track joging pun banyak terkelupas tak kunjung diperbaiki. Hal ini tidak tertutup kemungkinan dapat membahayakan bagi warga yang akan melintas di jungle track tersebut.

Anehnya lagi, di sekeliling taman tidak terlihat dipasang alat penerangan seperti tiang-tiang lampu, atau lampu hias (lampu mercury) yang akan menerangi taman ketika malam tiba. Sehingga dapat dipastikan, jika di malam hari taman ini akan terlihat gelap gulita dan menyeramkan.

Menurut salah seorang warga bermarga Purba kepada Orbit di lokasi, kondisi seperti ini sudah cukup lama. “Siapa yang mau jalan-jalan ke dalam, kalau di sana-sini penuh dengan semak belukar. Jangan-jangan ular kobra pun sudah banyak di situ,” ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karo Ir Timotius Ginting ketika dikonfirmasi melalui sambungan selularnya menyebutkan, untuk perawatan taman tersebut dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Karo. Namun untuk dana perawatan rutin tidak ada, karena katanya setiap diajukan untuk masuk ke dalam anggaran sering tidak disetujui di DPRD Karo.

“Kita perlu tenaga kerja yang akan merawat taman itu setiap harinya. Dan itu butuh biaya. Bagaimana kami menyuruh orang tanpa biaya? Selama ini kami hanya merawat secara swadaya, berapalah kesanggupan kami,” jelas Timotius.

Namun untuk kebersihannya, Timotius mengaku secara rutin dilakukan mengangkat sampah di taman tersebut. “Masalah kebersihannya kita upayakan. Tapi ada pun dibuat bak sampah di situ, belum tentu warga membuang sampah ke bak itu,” tambahnya.

Padahal diketahui sebelumnya, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH telah memberikan instruksi kepada anak buahnya agar membuat program dan perencanaan supaya lahan tidur milik pemerintah jangan dibiarkan terbengkalai tak karuan.

Supaya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dikelola menjadi ruang terbuka hijau atau Taman Kota maupun sebagai sarana olahraga. Od-22