Tangkapan Nelayan Menurun, Harga Ikan di PPI Ujung Serangga Naik

Salah seorang nelayan saat memasukkan ikan hasil tangkapan untuk dikirim ke Jakarta di PPI Ujung Serangga Susoh. ORBIT/Only

Abdya-ORBIT: Hasil tangkapan ikan oleh nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menurun akibat faktor cuaca dan gelombang yang tak menentu.

Hal itupun berdampak pada naiknya harga ikan di pasaran. Muhammad Ali (55) menjelaskan, dalam kondisi normal, hasil tangkapan nelayan dalam satu hari melaut rata-rata mencapai lebih dari Rp2 juta. Namun saat ini, hasil tangkapan nelayan hanya di kisaran Rp500 ribu – Rp800 ribu.

“Kondisi ini sudah terjadi sejak dua minggu terakhir,” imbuh M Ali, Rabu (9/1/2019).

M Ali mengatakan, kondisi saat ini sangat merugikan nelayan. Pasalnya, dari hasil melaut itu, harus dipotong biaya melaut sebesar Rp500 ribu. “Bayangkan kalau hasil melautnya saja Rp500 ribu, sedangkan biaya melautnya juga Rp 500 ribu. Tidak ada yang bisa diperoleh nelayan,” kata Ali

Ia menyebutkan, kapal nelayan di PPI ujung serangga merupakan kapal kecil berukuran 5 – 9 Gross Ton (GT). Setiap kapal, beranggotakan enam sampai 15 orang anak buah kapal (ABK), tergantung ukuran kapalnya. Mereka hanya berlayar di sekitar perairan Aceh Barat Daya saja.

Ali mengatakan, berkurangnya hasil tangkapan nelayan itu secara otomatis membuat harga ikan menjadi naik. Apalagi, dalam waktu bersamaan, permintaan ikan juga tetap tinggi. Selain untuk memenuhi kebutuhan rumah makan di wilayah Abdya, hasil tangkapan nelayan juga  ada dikirimkan ke Jakarta.

“Harga ikan naik di kisaran 10 – 20 per persen,” terang Ali.

Seperti ikan bawal, yang semula di kisaran Rp25 ribu per kilogram (kg) kini sudah di atas Rp30 ribu per kg. Selain itu, Tenggiri, kakap, lumahan, pari, kerapu dan bawal, yang awalnya hanya Rp30 ribuan per kg, kini sudah mencapai Rp40 ribu per kg.

Sementara itu, ketika ditanyakan mengenai penyebab berkurangnya hasil tangkapan nelayan, Ali menyebutkan, hal itu terjadi karena kondisi cuaca dan gelombang yang tidak menentu. Akibatnya, ikan menjadi sulit ditangkap.

Midan(43) Salah seorang nelayan menuturkan, hasil tangkapan selama dua minggu terakhir memang sulit.

Dia bahkan pernah tidak memperoleh hasil tangkapan sama sekali. “Pusing kalau seperti ini. Hasil tangkapan minim, untuk akomudasi naik esok nggak cukup ,tapi asap kompor harus tetap terpenuhi,” pungkasnya. On-07