TOBA – Setelah menunggu hasil tes swab selama 14 hari terhadap dua warga Desa Paindoan Kecamatan Balige yang sebelumnya dinyatakan mengalami gejala terpapar Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 sesuai hasil Rapid Tes, akhirnya Gugus Tugas Kabupaten Toba mengumumkan faktanya.
Bupati Toba, Ir Darwin Siagian dalam konferensi pers di halaman Gedung Kantor Bupati pada Senin (11/5/2020) menyatakan bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten bersama segenap warga sudah berusaha maksimal menjaga bagaimana wabah Covid-19 ini tidak masuk ke Toba dalam upaya mencegah penyebarannya.
“Tapi ternyata, setelah ada pemberitahuan dari Rumah Sakit USU, dan Dinas Kesehatan bahwa salah seorang warga kita dari Paindoan itu ternyata positif terpapar Covid-19, satu orang positif Corona, anaknya,” sebut Bupati.
“Berdasarkan sampel Swab yang diambil pada 30 April lalu yang hasilnya hari ini diberikan ke kita. Satu surat hari ini kita terima dari Dinas Kesehatan Provinsi dan satu lagi dari Rumah Sakit USU, mereka menyatakan bahwa seorang warga kita Positif terinfeksi Corona,” lanjutnya,
Atas informasi itu, Bupati mengharap dan meminta agar semua warga Toba tidak usah panik berlebihan. “Tim kita saat ini sedang bersiap menjemput warga tersebut dan akan membawanya ke RSU Porsea untuk perawatan lebih intensif. Jangan panik, tetap semangat,” anjurnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Toba, dr Juliwan Hutapea menambahkan bahwa selama ini pasien tersuspect Covid-19 itu sudah menjalani Isolasi. “Yang terpapar ini anaknya dengan inisial JS, yang mana selama ini sudah menjalani isolasi,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Juliwan berjanji akan menelusuri daftar kontak pasien selama menjalani Isolasi di rumahnya. “Terutama semua anggota keluarga serumahnya akan kita RapidTes malam ini di RSU Porsea,” pungkasnya.
Menanggapi terkuaknya ada warga Paindoan yang positif mengidap Covid-19, salah seorang warga Toba yang enggan menyebut namanya menuding bahwa kinerja Gugus Tugas Toba tidak maksimal lantaran usai Rapid Tes dan sedang menunggu hasil Swab, mengapa para pasien diperbolehkan pulang ke rumahnya menjalani isolasi.
“Sudah dinyatakan positif bergejala Covid-19 berdasarkan Rapid test, mengapa mereka malah dibolehkan pulang oleh Gugus Tugas Toba menunggu hasil Swab? Mengapa tidak di-isolasi saja di RSU Porsea selama 14 hari? Apa anggarannya tidak cukup? Apa ruangannya tidak cukup? Tidak! Banyak ruangan kosong! Tidak masuk akal!”
“Sekarang kita mau bilang apalagi? Nasi sudah menjadi bubur! Siapa bisa menjamin mereka tidak kontak dengan orang luar selama isolasi? Semoga mereka memang benar menjalani Isolasi sesuai Protokol. Bila tidak, Bupati sebagai ketua Gugus Tugas harus bertanggungjawab atas penyebaran Covid-19 di Toba,” tandasnya.
Reporter: Bernard Tampubolon
Gambar: Konferensi pers Bupati Toba, Ir Darwin Siagian terkait positifnya warga Paindoan Balige terpapar Covid19 sesuai hasil Swab, Senin (11/5/2020)