Tewas saat Digerebek, Ini Identitas Ayah dan Saudara Zahran si Dalang Utama Bom Sri Lanka

Mohamed Hashim Mohamed Zahran alias Zahran Hashim alias Zahran Moulavi yang disebut otoritas Sri Lanka sebagai dalang utama rentetan bom Paskah, dipastikan telah tewas dalam ledakan di Hotel Shangri-La yang menjadi salah satu target serangan pada Minggu (21/4) pekan lalu.

Sedangkan ayah dan dua saudara laki-laki Zahran, dalang utama serangan bom Paskah di Sri Lanka, juga tewas dalam penggerebekan pada Jumat (26/4) lalu. Penggerebekan yang melibatkan baku tembak dan ledakan bom bunuh diri itu terjadi di wilayah pantai timur Sri Lanka.

Jamaah Tauhid Nasional (NTJ) yang dipimpin Zahran diyakini ada di balik rentetan bom itu. NTJ diyakini dibantu oleh jaringan internasional dalam aksinya. Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.

Keterkaitan antara Zahran dan NTJ dengan ISIS tengah diselidiki secara mendalam oleh otoritas Sri Lanka. Perburuan terhadap orang-orang yang terlibat aktivitas ISIS tengah digencarkan oleh otoritas keamanan setempat.

Pada Jumat (26/4) lalu, polisi bersama tentara Sri Lanka menggerebek sebuah lokasi di kawasan Sainthamaruthu, Kalmunai, sebelah selatan Batticaloa, kota pantai timur Sri Lanka yang diyakini menjadi rumah persembunyian militan. Sedikitnya 15 orang, termasuk 6 anak, tewas dalam penggerebekan itu.

Menurut pihak kepolisian dan kerabat keluarga Zahran, seperti dilansir Reuters, Senin (29/4/2019), dua saudara laki-laki Zahran, Zainee Hashim dan Rilwan Hashim, bersama ayah mereka Mohamed Hashim tewas dalam penggerebekan yang diwarnai ledakan bom bunuh diri dan baku tembak itu.

Seorang pejabat Kepolisian Kamlmunai, Kamal Jayanathdhi, mengonfirmasi bahwa tiga pria tersebut tewas bersama seorang anak.

Dua orang lainnya yang ada di dalam rumah persembunyian itu, yakni seorang wanita dan seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang juga diyakini kerabat Zahran, berhasil selamat. Satu wanita lainnya tewas dalam baku tembak di jalanan dekat lokasi penggerebekan.

Dua saudara dan ayah Zahran disebut muncul dalam sebuah video — yang beredar luas di media sosial — yang menyerukan perang total melawan para ‘kafir’ dan membahas mati martir. Video yang tidak diketahui kapan direkam itu, menurut polisi, direkam di rumah yang digerebek pada Jumat (26/4) lalu.

Niyaz Sharif, saudara ipar Zahran, memastikan kepada Reuters bahwa tiga pria yang ada di dalam video yang viral itu memang dua saudara laki-laki dan ayah Zahran.

Kerabat Zahran dilaporkan baru pindah ke rumah dengan tiga kamar di area Sainthamaruthu itu beberapa hari sebelum rentetan bom terjadi pada Minggu (21/4) lalu. Dituturkan Sekretaris Masjid Agung Sainthamaruthu bahwa warga setempat mencurigai aktivitas penghuni rumah itu yang dianggap tidak biasa. Warga juga mendapati penghuni rumah itu berbicara secara arogan dan menolak menunjukkan kartu identitas mereka.

Usai Salat Jumat pada Jumat (26/4) lalu, sekelompok jemaah dari masjid setempat mendatangi rumah itu untuk menanyai para penghuninya. Namun ketika salah satu penghuni memamerkan senapan serbu, para jemaah langsung kabur dan melapor pada polisi. Saat para jemaah kembali mendatangi rumah itu dengan aparat keamanan, ledakan bom terjadi dan baku tembak pun pecah.

Selain menggerebek rumah persembunyian itu, otoritas Sri Lanka juga menggerebek sebuah rumah di kawasan yang sama. Penggerebekan itu berujung temuan alat peledak dan bendera ISIS. Pada Minggu (28/4) kemarin, otoritas Sri Lanka dilaporkan menggeledah sebuah masjid di Kattankudy yang didirikan oleh Zahran. Masjid itu dilaporkan telah dialihfungsikan menjadi markas utama NTJ yang dipimpin Zahran.

sumber: detikcom