GAYOLUES – Bupati Gayo Lues resmi menutup pargelaran Pacuan Kuda Tradisional Gayo yang telah berlangsung kuranglebih sepekan.
Dimulai sejak 29 Juli dan berakhir 4 Agustus kemarin, setidaknya 4 kabupaten terlibat di dalam kompetisi ini.
Sebanyak 186 ekor kuda diturunkan berlaga adu cepat hingga terpilih 49 ekor kuda yang berhak masuk kedalam babak final.
Bupati Gayo Lues, H Muhammad Amru, mengucapkan terimakasih sekaligus apresiasi setingginya buat kinerja panitia.
“Terimakasih kepada panitia yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini dengan lancar dan aman,” katanya di Tribun Stadion Buntul Nege, Minggu (4/8/2019).
Dari 49 ekor kuda yang masuk ke dalam babak final diantaranya 15 ekor dari Kabupaten Bener Meriah, 14 ekor dari Aceh Tengah 20 ekor dari Gayo Lues selaku tuan rumah yang terdiri berbagai kelas dari Kelas A muda dan tua hingga kelas lokal F muda dan tua.
“Pargelaran pacuan kuda ini tidak hanya sebagai hibuaran semata saja. Sebagai warisan adat budaya serta sejarah harus pula dilestarikan. Semoga dengan adanya event ini kita bisa menjaga tali silaturahmi antar sesama,” terang Amru.
Untuk kuda di kategori kelas F sebagai kuda lokal, ia mengharap tahun depan agar diganti namanya menjadi Kuda Gayo.
“Tujuannya agar masyarakat bisa lebih melestarikan kuda lokal supaya bisa ikut serta dalam ajang tahunan ini,” ujarnya.
Amru menambahkan, kedepannya, Gayo Lues akan merencanakan membuat peraturan Nasional dalam melaksanakan event pacuan kuda tradisional Gayo, seperti membuat sertifikat dan registrasi kartu kuda.
“Ini masih kita rencanakan untuk para pemilik kuda yang belum masuk final jangan berkecil hati, dan terus bina kuda agar lebih baik lagi,”pungkas Amru.
Laporan: Putra