Medan  

Zakiyuddin Soroti Sistem Pendidikan di Medan, Kualitas SD Negeri Tertinggal Jauh Dibanding Swasta

Bakal Calo Walikota Medan, Zakiyuddin Harahap. (Foto/Ist)

MEDAN | Kualitas pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri tertinggal jauh dibandingkan sekolah swasta yang ada di Kota Medan. Karena itu sistem pendidikan, khusus di tingkat SD, harus dilakukan pembenahan secara menyeluruh.

“Kualitas SD Negeri kita sangat jauh tertinggal. Kalau di tingkat SMP masih bisa kita bilang seimbang. Lihat saja kualitas murid SD kita, bahkan dibanding taman kanak-kanak swasta bonafid, kita kalah. Inikan tidak bisa kita biarkan berlarut terus menerus. Sistem pendidikan harus segera kita benahi,” tegas Zakiyuddin Harahap, ketika berbincang-bincang dengan orbitdigitaldaily.com, belum lama ini di Posko Pemenangan Jalan Gurilla Medan.

Bakal Calon Wakil Walikota Medan berpasangan dengan Rico Waras yang diusung partai Gerinda, Nasdem dan Golkar ini, menilai ketertinggalan kualitas pendidikan SD Negeri ini dikarenakan sistem pendidikan yang dijalankan saat ini tidak beraturan.

“Mari kita lihat di SD negeri di Medan ini, di satu lingkungan sekolah saja bisa ada 3 sampai 5 kepala sekolah. Bagaimana ini,” ungkapnya.

Zakiyuddin menilai, dampak negatif dari terpecah-pecahnya sekolah ini, tiap-tiap sekolah berebut untuk menerima banyak murid di tahun ajaran baru. Supaya dana BOS yang diterima sekolah itu bisa lebih banyak.

“Jadi setiap tahun ajaran baru, yang dipikirkan bagaimana memperbanyak murid, supaya dana BOS diterima juga besar. Bukan kualitas pendidikannya yang dikejar, ” ketusnya.

Zakiyuddin mengaku sangat prihatin melihat kondisi ini. Besarnya porsi anggaran pendidikan yang dialokasikan, bukan menjadi penyemangat. Namun menjadi ajang bancakan oknum pengelola sekolah.

“Banyaknya kepala sekolah di satu lingkungan SD seharusnya bisa berdampak positif, karena bisa menciptakan persaingan prestasi sekolah. Tapi kenyataan yang kita lihat malah sebaliknya, ” tambah Zaki.

Menyikapi masalah ini, Zaki menilai, sebaiknya dilakukan penggabungan (marger) sekolah. Misalnya, di satu lingkungan yang terdapat 3 kepala sekolah digabung menjadi satu.

“Kalau menurut saya, perlu dilakukan marger sekolah. Jadi kepala sekolahnya cukup 1 orang saja, tapi wakil kepala sekolahnya diperbanyak. Para wakil kepala sekolah ini punya tanggungjawab masing-masing dalam membantu tugas kepala sekolah,” terangnya.

Zakiyuddin bertekad seandainya pasangan BERZIKRI (Bersama Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap) diberi amanah memimpin Kota Medan 5 tahun ke depan, pembenahan sektor pendidikan tingkat sekolah dasar di Kota Medan, akan menjadi program utamanya.

“Kualitas pendidikan SD di Medan ini harus kita benahi. Sistemnya harus diperbaiki. Kalau harus ada sekolah yang dimergerkan, upaya itu terpaksa harus kita lakukan. Terpenting ke depan kualitas pendidikan anak-anak kita di tingkat SD harus lebih baik,” tegasnya.

Reporter : Ika Anshari