Harga Kopi Diprediksi akan Mengalami Kenaikan

Kkopi Mandailing jaya (komanja) ( Sulaiman Nasution)

MADINA l Harga kopi diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan hingga beberapa tahun ke depan. hal ini terjadi karena beberapa daerah pada negara pemasok utama kopi mengalami kerusakan dan gagal panen dampak dari pemanasan global.

Hal ini disampaikan oleh Syafruddin Lubis ketua Koperasi Kopi Mandailing Jaya (Komanja) di Ulu pungkut. Rabu (16/2024).

Syafruddin juga menyampaikan perkiraan naiknya harga kopi global juga sudah diprediksi oleh para pakar sejalan dengan prediksi akan kurangnya pasokan kopi global.

Kabupaten Mandailing Natal (Madina) ini sangat potensial untuk ditanami kopi, dataran rendahnya untuk kopi robusta dan pada ketinggian 900 Mdpal keatas untuk arabika.
Ini tentu peluang bagi petani daerah ini untuk terus bertanam kopi arabika ataupun robusta tergantung kesesuaian lahannya.

“Untuk arabika Komanja hari ini membeli gabah dari anggota dan petani pada harga 40 ribu rupiah, sedangkan robusta 67 ribu dalam bentuk greenbean dari petani, artinya petani kopi arabika dan kopi robusta kedepan memiliki peluang untuk memperbaiki ekonominya dari komoditi ini”. Sebutnya.

Sedangkan untuk kuantitas kopi arabika ataupun robusta Mandailing sendiri kecenderung menurun karena petani belum melihat kopi sebagai sebuah komoditi yang menguntungkan dan menggiurkan.

Selain itu petani kopi Mandailing juga akan segera meninggalkan atau tidak merawat kebunnya ketika harga turun, pada hal harga kopi turun itu hanya sebentar.

“Petani kopi meninggalkan kebunya gara-gara harga turun, itu terjadi waktu covid, padahal setelah covid harga kopi merangkat naik dan cenderung stabil di harga 40 ribu untuk gabah arabika dan 60 sampai 65 ribu untuk robusta”. ucapnya.

Reporter : Sulaiman Nasution

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *