DELISERDANG | Kabupaten Deliserdang merupakan salah satu lumbung pangan Sumatera Utara yang memiliki kontribusi besar, dan hasil panen padinya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
Dengan luas lahan sawah yang signifikan, Deliserdang menghasilkan total produksi padi sekitar 533 ribu ton setahun, yang berkontribusi besar pada ketersediaan pangan di Sumut.
Salah satu petani di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang yang memanfaatkan lahan sawah dia sewa seluas satu hektar, terlihat sedang memanen hasilnya, Kamis (25/9/2025) siang
Dari amatan orbitdigital, para pekerja buruh tani terlihat mengarit batang padi dan mengumpulkan. Lalu diolah ke mesin penggilingan. Usai mendapatkan gabah kemudian di masukkan ke dalam goni.
Nande Buhari Beru Sembiring mengatakan, hasil panen tahun ini belum diketahui, dikarenakan batang padi bagian bawah yang keropos dan banyak yang tumbang.
“In sawah punya orang, saya sewa. Inilah belum tahu banyak yang tumbang. Kam lihat sendiri kan. Bertani seperti beradu nasib, jika bagus mengurusnya baguslah hasilnya. Ini banyak yang terserang penyakit jadi banyak padi tumbang, jika bagus ya bagus kalau anjlok ya.. anjlok,” ucapnya.
Dalam pengerjaan hasil panen sawah miliknya ,ia memperkerjakan 25 orang dengan waktu maksimal satu hari.
“Biasanya pengerjaan hasil panen hanya satu hari, yang dimulai dari jam 09:00 WIB pagi. Kali ini padinya banyak yang tumbang jadi agak lama pengerjaannya. Hasil panennya bergantung kepada sistem pengairan dan pupuk jugalah. Dulu sebelum ada subsidi pupuk, kita sempat menggunakan garam. Namun sekarang sudah ada dari Bapak Presiden Prabowo,” ujarnya.
Ia juga mengatakan subsidi pupuk dari pemerintah telah ia dapatkan. Subsidi pupuk 2025 telah ditetapkan dengan alokasi 9,5 juta ton melalui Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, yang mulai berlaku 1 Januari 2025
“Untuk pupuk subsidi kita dapat walupun pas- pasan, jadi itulah untuk hasil panen belum bisa kita pastikan,” pungkasnya. (OM/011)