Ia juga menyebutkan, kenaikan harga BBM akan berdampak kenaikan harga kebutuhan bahan pokok di Indonesia, khususnya di Aceh Selatan.
Akibatnya akan berdampak kepada semua elemen masyarakat terutama masyarakat yang miskin akan menjadi miskin.
“Oleh sebab itu, kami menuntut pemerintah agar membatalkan penyesuaian harga BBM dan mendesak pemerintah agar menurunkan harga BBM bersubsidi,” tegas Ketua DPRK dari Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu seraya meneriakkan yel – yel “hidup mahasiswa, hidup mahasiswa”.
Disamping itu, Amiruddin merespon terkait dugaan pungli di SPBN maupun di SPBU, DPRK akan bekerja sama dan meminta kepada jajaran Polri untuk mengawal dan menindaklanjutinya.
“Insya Allah, kami akan memanggil dinas terkait yaitu Dinas Kelautan, dan Komisi II DPRK dalam waktu sesingkat-singkatnya ini,” sebutnya.
Senada hal itu, Wakil Ketua II DPRK Aceh Selatan Adi Samridha juga menyesalkan adanya dugaan pungli saat pengisian BBM di SPBN ditengah kenaikan harga BBM saat ini.
“Terkait pungli, kami akan memanggil pihak SPBN, jika mereka tidak hadir, maka kami meminta kepada kepolisian untuk memanggil mereka yang berbuat curang,” tandasnya.
Reporter : Yunardi