ABDYA | Pada debat ke-II, pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang di selenggarakan oleh Komite Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berlangsung seru, di Aula Kacapdin Aceh perwakilan Abdya, Senin (18/11/2024)
Program Peng Meugang (uang menggang) yang dicetuskan dalam Visi dan Misi Paslon nomor urut 1, Salman Alfarisi dan Yusran di bahas hangat oleh Paslon nomor 02 dan 03 dalam debat publik ke II.
Pembahasan menarik itu dibahas saat Sekmen Paslon nomor urut 03 bertanya kepada Paslon 01 tentang peng Meugang, yang selama ini Paslon 03 peng meugang tersebut bisa disalurkan kepada anak yatim dan pakir miskin dari kantong pribadi bukan dari dana pemerintah.
Padahal program Peng Meugang itu tercantum dalam visi misi Paslon nomor 1 yakni Salman Alfarisi – Yusran. Namun dalam debat kandidat ke II ini, nomor urut 02 Paslon Jufri Hasanuddin-Fakhruddin bertanya kepada nomor urut 03 yaitu Paslon Safaruddin-Zaman Akli.
“Adinda Safaruddin dan Akli, ini bukan mengulang pertanyaan nomor urut 1, Bang Salman tapi ini urgen, ini harus jelas terkait dengan program program anak yatim program sosial untuk bantuan ke anak yatim dan yang lainnya itu hampir memakan anggaran Rp.6 miliar per tahun sementara angka dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara(Lhkpn) 03, tidak sampai angka sebegitu, Nah ketika anda akan memberi uang, Anda ambil uang dari mana,”tanya Jufri kepada Safar.
Pertanyaan itu dijawab oleh calon wakil bupati nomor urut 03 yaitu Zaman Akli menyebutkan, “Apabila Allah takdirkan kami terpilih apa yang sudah kami sampaikan terkait dengan gerakan sosial baik itu santunan anak yatim termasuk peng meugang itu boleh menjadi catatan publik,”jawab Akli.
Sontak mendengar jawaban itu, Jufri Hasanuddin langsung sanggah dengan menyebutkan, “Orang yang mengklaim tokoh nggak paham, kalau hanya menganalisa menduga ini bahaya, anda bisa ditangkap menuduh orang,”sanggah Jufri.
Artinya kata Jufri, seorang pemimpin itu berbicara fakta dan data, bukan an-nasir an-nasir atau paham-paham, yang kita pertanyakan ketika tidak ada uang yang tiap bulan dibayarkan anda mengambil uang dari mana sementara gaji sudah jelas.
“Pertanyaannya, dari mana anda mengambil uang meugang tersebut. perlu dicurigai perlu kita uji kebenaran, dan kejujuran sebuah program tidak perlu APBK, cukup dengan uang pribadi, dari mana,”tanya Jufri kembali.
Pertanyaan itu ditanyakan, lantaran Safaruddin menyebutkan bahwa uang peng meugang untuk anak yatim dan orang miskin itu tidak perlu menggunakan anggaran APBK. Namun cukup uang dari kantong pribadi.
Adapun Tema, Debat kandidat ke -II calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Abdya tahun 2024 “Pembangunan, Pertanian dan Perikanan, Optimalisasi Hubungan Daerah dan Hukum, Ekonomi dan Ekonomi Syariah serta Pengentasan Kemiskinan,”.
Reporter : Nazli