MEDAN | Aksi kamisan Medan kembali digelar di depan Gedung Pos Block Jalan Pos, Kelurahan Kesawan, Kota Medan. Massa aksi yang berjumlah puluhan membawa poster, sambil berorasi bergantian. Kamis (2/10/2025) sore.
Dalam aksinya massa berdiri sambil memegang poster yang berisi tuntutan dan berbagai permasalahan di Indonesia yang sampai saat ini belum juga tuntas. Seperti masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) maupun Undang- undang pemerintah yang tidak berpihak ke masyarakat.
Dari amatan Orbit aksi kamisan dilakukan saat Tentara Nasional Indonesia (TNI) usai melakukan Gladi bersih di lapangan merdeka untuk memperingati HUT ke- 80 TNI. Masih terlihat barisan tank maupun armada tempur terparkir tepat di depan masa aksi.
“Pertama aksi kamisan kali ini bukan sebatas pengingat tapi juga membuka kembali banyak luka pelanggaran. Bahwa pada tahun 1965 -1966 yang mana dalam hal ini kita menyoroti keterlibatan prajurit militer. Terlibat dalam penyiksaan kekerasan bahkan tindakan represif lainnya yang mengakibatkan luka luka berat bahkan hilangnya nyawa.” kata Staf Advokasi KontraS, Ady Yoga Kemit.
“Sehingga kami merasa bahwa isu yang kita bawa hari ini sebagai penanda bahwa pemerintah bersama legislatif, eksekutif untuk segera membahas, bahwa UUD TNI perlu di cabut. Karena secara relevansi banyak kekerasan atau represipitas yang dilakukan aparat masih belum bisa diselesaikan atau dibenahi oleh institusi TNI kita,” ujarnya.
“Sehingga kami mengira bahwa ini adalah pembiaran ketika pelanggaran masalah hukum belum tuntas, para pelaku belum diadili, korban belum dipulihkan juga UUD TNI terus dilanjutkan sehingga perlu mendorong untuk pencabutan UUD TNI.” sambungnya.
“Kita tau sendiri di Sumatera utara, banyak kasus oknum TNI yang melibatkan masyarakat menerima kekerasan bahkan kehilangan nyawa. kami berharap segera kembalikan TNI ke Barak..karena tugas TNI untuk operasi perang.” pungkasnya. (OM-011)