MEDAN | Ramadhan 1446 H Masjid Raya Al- Mahsun kembali membagikan menu berbuka. Yaitu bubur sup khas melayu. Bubur sup yang menjadi tradisi santapan berbuka puasa pada bulan Ramadan. Selasa (4/3/2025).
Bubur sup menjadi menu andalan berbuka puasa setiap tahunnya di Masjid Raya Al- Mahsun Jalan SM. Raja, Medan. Citarasa yang khas tetap terjaga serta proses pemasakan menggunakan kayu bakar dan Panci/ Kancah dari tembaga yang besar.
Di Bulan Ramadan 1446 H tahun 2025 Masehi pengelola Masjid Raya Al-Mashun kembali menyediakan bubur sup dicampur sayuran anyang.
Muhammad Hamdan pengurus Mesjid Raya Al – Mahsun menjelaskan Bubur sup ini menjadi tradisi sejak era Kesultanan Deli.
“Bubur sup merupakan tradisi maupun ciri khas menu berbuka di Masjid Raya yang sudah lama dilakukan kesultanan deli mulai dari 1906 hingga sekarang. Cuma di zaman Kesultanan dulu masaknya bubur pedas, sekarang kita masaknya bubur sup yang dilakukan setiap tahun pada bulan suci Ramadan” jelasnya.
Hamdan juga mengatakan resep bubur sup ini tak mengubah citarasa, seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan komposisi bumbu yang sama serta diwariskan secara turun-menurun.
“Bubur sup yang dimasak ini menghabiskan 30 kg beras, ditambah daging sapi 10 kg dan sayur mayur seperti kentang, wortel 10 kg diperkirakan untuk 1.000 porsi setiap harinya.
Bubur ini Kita bagi dua sebahagian untuk masyarakat yang membawa pulang dan sebahagian lagi kita siapkan buat yang berbuka puasa di mesjid ini,” Ujarnya.
Dalam Proses pemasakan bubur dilakukan sekitar 3 jam, namun untuk persiapannya dari pagi hari dimulai dari rempah. Kemudian proses pemasakan yang di mulai dari jam 2 siang.
Hamdan juga menambahkan dana untuk pembuatan bubur melalui pribadi tapi tidak menutup bagi masyarakat yang ingin memberikan donasi.
“Untuk pembuatan bubur kita memakai dana peibadi namun saat ini kita membuka donasi bagi masyarakat yang ingin menyumbang” pungkasnya.
(011/WOM)
