MEDAN I Menjelang Ramadan 2025 ahrga kelapa di sebahagian pasar Kota Medan masih belum stabil dan masih tinggi. Ramadan 1446 H yang diperkirakan akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, membuat pedagang kelapa semakin pusing, takut akan kenaikan harga terjadi kembali.
Dari pantauan Orbit, Senin (24/2/2025) siang di Pasar Sikambing Jalan Kapten Muslim Medan, harga jual kelapa masih relatif tinggi dan belum stabil.
Perbuahnya dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000. Sedangkan di warung warung kecil dijual dengan harga perbuah sama upah kukur mencapai Rp12.000.
Risma (68) Salah satu pedagang kelapa di pasar Sikambing mengatakan kenaikan harga kelapa sejak tahun 2024 lalu dan semakin susah untuk menjual nya karena harga tinggi sementara buahnya kecil, juga tidak ada untung.
“Sekarang kelapanya muda dan kecil mau jual harga tinggi pun sulit. Tidak ada untungnya, Biasanya buahnya besar. Untuk harga jual sebelum naik hanya Rp. 5000, kini terpaksa jual Rp.8.000 (sudah termasuk parut )” katanya
Risma menyampaikan Berdagang kelapa sejak tahun 1981hingga sekarang. Untuk buah kelapa ia dapatkan dari Provinsi Aceh dan Riau juga berbagai daerah di Sumatera utara, Seperti Tanjung Pura, Nias serta Mandailing natal.
“Dua tahun lalu pasokan kelapa didapat dari Tanjungn Pura Langkat namun entah kenapa sekarang tidak ada lagi. Barangkali petani kelapa disana sudah beralih menjadi berkebun sawit. Sekarang ada yang masok dari Aceh, Nias, Pekan Baru juga Mandailing natal” terangnya
Salah satu konsumen yang nama nya tidak mau disebutkan menyampaikan sangat kecewa jika kenaikan terjadi saat memasuki Bulan ramadhan.
“Janganlah naik2 lagi harga kebutuhan pokok mau puasa ini. Apa- apa semuanya mahal sementara penghasilan pas- pasan bang! ..susah kita” ucapnya
Pedagan Kelapa berharap dalam bulan Ramadhan janganlah harga sampai naik
“kalau bisa janganlah naik, payah kalau sampai naik. Tidak boleh suka- suka kita naikkannya pembeli pada lari semua” pungkasnya.
Repor : Iwan GB