Kakak Beradik Atlit Biliar Putri Asal Pasuruan yang Menginspirasi

Atlit Biliar dari Jawa Timur Annabella Putri Yoana dan Emillia Putri Rahmanda saat meraih perunggu, semifinalist 9 Ball single putri di PON XXI Aceh-Sumut 2024 Pardede Hall Medan. Rabu(11/9). Keduanya kakak beradik yang berasal dari Pasuruan. Orbitdigitaldaily/Iwan Gunadi.

MEDAN | Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh – Sumatera Utara, seluruh kontingen dari provinsi menurunkan sejumlah atlet terbaiknya untuk menyabet medali emas. Seperti Provinsi Jawa Timur yang optimis meraih dua medali emas dari cabang olahraga biliar putri, Kamis(19/9/2024).

Kedua atlet biliar putri Jatim merupakan kakak beradik, yang bernama Emillia Putri Rahmadani dan Annabella Putri Yohana yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur. Keduanya berhasil masuk ke babak semifinal pada nomor 9 Ball Single Putri. Hal ini membuat Jatim optimis meraup emas.

Emilia dan Annabell berhasil mengamankan tiket semifinal setelah menang pada pertandingan perempat final yang berlangsung di Gedung Pardede Hall, Jalan Dr. TD Pardede, Petisah Hulu, Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (10/9)

Emillia sang Kakak lebih dahulu memastikan lolos ke semifinal setelah menang atas Fanny Lestari dari DKI Jakarta dengan skor telak 7-3. Lalu Adeknya Annabella menyusul dengan mengalahkan Nony Krystianti Andilah yang berasal dari Jawa Barat, berakhir dengan skor 7-5.

Mona, ibu dari Emilia dan Annabella, tak kuasa menahan rasa haru serta bangga dengan meneteskan air mata setelah kedua Putrinya berhasil masuk ke semi final

“Saya berterima kasih kepada Allah. Hanya itu yang bisa saya sampaikan, Perasaan saya bangga sekali. Ini kedua kalinya anak saya masuk semifinal cabang biliar di PON, setelah sebelumnya di PON Papua,” ujarnya saat di Media Center Cabor Biliar.

Ia juga menambahkan, “Kakaknya sudah menang dan masuk semifinal. Sekarang saya menunggu adiknya. Mudah-mudahan Jatim bisa meraih hasil terbaik. Mohon doanya,” harapannya.

Memasuki babak Semifinal Annabella bertemu dengan Desi dari DKI Jakarta, sedangkan Emillia berhadapan dengan Annita dari Jawa Barat. Emillia memenangkan pertandingan
dan berhak melaju kefinal bertemu Kenny dari Papua Pegunungan. Sementara Annabella tersingkir hanya sampai babak semi final.

Pada babak final Emillia sempat tertinggal untuk mengejar point dari Kenny, namun keberuntungan belum berpihak kepadanya. Papua Pegunungan pun memenangkan pertandingan dan berhasil meraih medali emas
Sedangkan Jatim hanya meraih medali Perak.

Saat pertandingan sempat diwarnai drama ketika bola putih tak sengaja masuk, menunda kemenangannya. Walaupun kalah dan hanya meraih satu Perak Namun, Mona tetap tegar dan ikhlas terus berdoa. “Saya bicara sama Allah dan merekomendasikan anak saya yang salehah. Saya tidak berhenti meminta kepada Allah rejeki untuk anak saya,” jelasnya.

Mona bercerita sepenggal Almarhum suaminya, Johan Suhartono, yang puny peran besar dalam karier biliar anak-anaknya. “Ini juga berkat perjuangan almarhum ayahnya. Dia yang mengenalkan mereka pada meja biliar,” kenangnya.

Sang adek Anabella, berbagi pengalamannya dalam dunia biliar. “Saya terjun ke biliar sejak usia 9 tahun. Saya dilatih oleh ayah saya sendiri, almarhum Johan Suhartono, pelatih pertama saya,” ucapnya saat di Media center

“Biliar itu lawannya diri kita sendiri. Saya rasa faktor keberuntungan 50%. Contohnya tadi, harusnya saya sudah memasukkan bola 9, tapi malah bola putih yang masuk. Dari situ saya belajar untuk ikhlas dan berdoa” jelasnya.

Kisah kakak beradik ini menjadi inspirasi buat atlet muda. Penuh motivasi, kerja keras serta dukungan penuh keluarga dan juga keyakinan spiritual. Bahwa prestasi tinggi dapat diraih di kancah olahraga nasional seperti PON.

Reporter : Iwan GB