KARO – Satu unit rumah di gang Namoraya Kelurahan Samura, Kecamatan Kabanjahe, hangus terbakar dilalap si jago merah pada Selasa (3/9/2019) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
Informasi dihimpun orbitdigital di lokasi kejadian, rumah tersebut adalah milik Narimin (41) seorang pekerja bangunan. Kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik pada alat pendingin makanan (kulkas).
Saksi mata Nd Peri Beru Karo (54) tetangga korban kepada Orbit mengatakan, awalnya melihat asap tebal dan percikan api dari atas loteng rumah tersebut. Dengan spontan dirinya pun langsung berteriak meminta tolong.
“Aku tadi lagi duduk, dan saat berdiri udah kulihat asap pekat serta percikan api dari loteng rumah bapak Rama itu. Aku pun langsung berteriak “kebakaran”. Warga pun berhamburan keluar, ” ungkapnya.
“Dalam sekejap, warga Samura berhamburan memadamkan api. Dan tidak lama, datang pemadam kebakaran,” tambahnya.
Api pun berhasil dijinakkan sekira pukul 09.05 WIB oleh tim Damkar Kabupaten Karo yang menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran dibantu warga setempat. Namun sayang, atap dan seisi rumah sudah habis terbakar.
Sementara, Narimin (41) saat memberi keterangan kepada personil Intel Polres Karo dan Kades Samura mengatakan, ketika keluar rumah sekira jam 08.00 WIB hendak mengantar anak serta istrinya bekerja, dan meninggalkan anak sulungnya bernama Rama (16) di rumah. Namun tak berselang lama, Rama juga berangkat kerja pukul 8.30 WIB, dan mengunci pintu rumah mereka.
“Setelah mengantarkan anakku ke sekolah dan istri kerja, saya pun lekas mau ke tempat kerja juga. Tapi belum lagi sampai di tempat kerja, saya sudah ditelpon bahwa rumah saya terbakar, “ujarnya terbata bata.
Menurut Narimin, tak satupun barang barang terselamatkan, baik surat menyurat maupun peralatan kerja bangunan, serta uang celengan berkisar Rp 2,5 juta turut musnah di lalap api. Dan hanya pakaian yang terpakai yang tinggal.
Kepala Desa Samura Harapenta Sembiring, kepada Orbit mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan moril dan siap membantu warga menyelesaikan semua urusan administrasi. Dan juga nantinya akan memberikan tali kasih, untuk penyambung hidup keluarga ini untuk sementara.
“Untuk saat ini kami hanya bisa memberikan sekedar tali kasih, dan juga membantu dalam pengurusan segala administrasi kenegaraan,” sebut Harapenta.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir kurang lebih Rp 300 juta rupiah.
Reporter : David Kaka