Ketua PKNSI Parade Lee Manurung Angkat Bicara Terkait Relokasi RSI

Parade Lee Manurung, Guru Besar Perguruan Kungfu Naga Sakti Indonesia (PKNSI). (orbitdigitaldaily.com/Bernard Tampubolon)

TOBA – Gonjang ganjing rencana relokasi Regal Spring Indonesia (RSI) yang sebelumnya bernama PT. Aquafarm Nusantara dari perairan Danau Toba di Wilayah Kecamatan Ajibata ke Uluan dan Porsea mendapat tanggapan beragam.

Salah seorang tokoh masyarakat, guru besar yang juga Ketua Perguruan Kungfu Naga Sakti Indonesia atau PKNSI, Parade Lee Manurung menganggap relokasi itu sangat baik.

Menurutnya, relokasi RSI itu merupakan salahsatu kesempatan yang sangat bagus, khususnya bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Ia berharap, nantinya lokasi baru RSI di Kecamatan Porsea, Uluan, Narumonda, Sigumpar, dan lainnya bakal begitu

“Karena tentunya RSI akan menciptakan lowongan pekerjaan di tempat relokasi yang baru,” ujar Parade Lee saat ditemui di kediamanya, markas besar PKNSI di Desa Jonggi Manulus, Kecamatan Parmaksian pada Kamis (04/6/2020).

Selain itu, ikan ikan yang hidup liar di sekitar Lokasi usaha RSI itu juga nantinya akan berkembang pesat.

Secara logika ia menerangkan hal itu karena banyak makanan ikan yang tidak terkonsumsi di dalam areal RSI menjadi sumber makanan ikan liar tersebut.

“Artinya, ikan buruan akan semakin banyak oleh para pencari ikan tradisional,” terangnya lagi.

Namun demikian, Parade tidak memungkiri bahwa kemungkinan RSI itu juga nantinya akan menghasilkan limbah. Begitupun menurutnya, karena lokasi RSI yang baru nantinya berada di hulu sungai, limbah tersebut akan segera terbawa arus sungai yang cukup deras ke bagian hilir sungai Asahan.

“Beda dengan lokasi RSI di Ajibata saat ini. Dimana arus airnya boleh dikatakan hampir tidak ada serta kedalamannya yang cukup. Alhasil, limbah ikan tersebut akan mengendap dan menumpuk di dasar danau dan kemungkinan besar akan merusak ekosistem,” sebut Parade yang akrab disapa dengan julukan Guru.

Selain itu, Parade juga mengharap agar nantinya bukan hanya usaha RSI saja yang di relokasi akan tetapi juga lokasi pengalengan ikan Tilapia produksi RSI bisa dilakukan di wilayah Kabupaten Toba, tidak di Deli Serdang lagi.

“Itu harapan saya ke depan. Dengan demikian ekonomi warga akan meningkat,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya meminta agar masyarakat khusunya yang berdiam di seputaran pinggiran danau dan sungai Asahan untuk berpikir jernih dan jangan mudah terprovokasi ajakan untuk menolak relokasi RSI tersebut oleh pihak yang tidak berkepentingan.

“Semua ada aturan terkait relokasi RSI itu yang sudah dibahas dan ditetapkan oleh Pemerintah. Namun ingat! Bila RSI nantinya ternyata melanggar aturan, saya akan tolak dengan keras,” pungkasnya tegas.

Reporter: Bernard Tampubolon