Aceh  

Mayat Mengapung di Aceh Singkil, Ternyata Pegawai PLN dan Warga Deli Serdang

ACEH SINGKIL – Mayat tanpa identitas yang berhasil di evakuasi Tim BPBD, Satpol Airbersama nelayan setempat dari perairan laut antara Pulau Birahan dan Mangki perbatasan Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah, diketahui ternyata warga Deli Serdang Sumatera Utara (Sumut).

Informasi yang diperoleh Orbitdigital, pihak Kepolisian telah memeriksa jasad korban.

Kemudian dari dompet ditemukan sejumlah identitas berupa KTP, SIM, Kartu Jamsostek atas nama Gultom ST, termasuk Handphone lengkap carger.

Setelah dicocokkan dari identitas yang didapat dari korban, ternyata sama dengan informasi orang hilang yang tersebar di media sosial serta media online Sumut.

Kapolres Aceh Singkil AKBP Andrianto Argamuda melalui Kapolsek Singkil Utara Ipda Irvan Krisdianto, usai evakuasi, Senin (14/10/2019) mengatakan, dari identitas Surat Izin Mengemudi (SIM) yang diperoleh saat pemeriksaan jenazah, korban bernama Mangatas Gultom ST (33) warga Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang Sumut.

“Korban merupakan seorang Pegawai PLN BUMN,” katanya.

Kendati Polisi, belum bisa memastikan penyebab korban hanyut akibat adanya unsur kesengajaan atau ada tindakan kekerasan. Saat ini pihaknya masih melakukan proses identifikasi dan belum diketahui dari mana asal korban hingga hanyut, dan tujuan sebelumnya.

Begitupun katanya, informasi yang diterima, pihak keluarga korban sudah mengetahui bahwa mayat hanyut yang telah dievakuasi Tim BPBD dan Satuan Polairud merupakan keluarga mereka yang hilang beberapa hari lalu.

Informasi yang dihimpun Orbitdigital, Mangatas Gultom warga Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara dinyatakan sepekan hilang dan tidak diketahui keberadaannya.

Pihak keluarga Gultom berharap, wartawan membantu dalam pemberitaannya, agar adiknya itu bisa segera ditemukan.

Informasi yang diperoleh keterangan Feris Gultom Abang korban sudah membuat laporan resmi ke Polres Nias beberapa waktu lalu terkait hilangnya Mangatas Gultom sejak sepekan lalu.


Dijelaskannya, Mangatas sebelumnya bekerja di PLN Medan, dan mendapat promosi ke PLN Nias sejak sebulan lalu.


Hanya saja Mangatas kurang semangat dipindahkan ke tempat yang baru dan pernah mengeluhkannya kepada keluarga.

Begitu ada informasi bahwa adiknya itu akan dipindahtugaskan ke Gunungsitoli, dia agak kecewa, dan berat hatinya pindah dari Medan. Dan korban mengaku sempat hendak keluar dari pekerjaan. Di PLN tersebut akibat dipindahkan ke Nias.


Lantas ia memaksakan diri berangkat ke Nias setelah mendapat nasehat pihak keluarga.

Sementara itu Mangatas juga sempat terekam kamera CCTV saat duduk di Kapal Fery, berangkat dari Gunungsitoli hendak ke Medan 2 Oktober 2019 lalu.


Mangatas Gultom memiliki satu orang  putri yang baru berusia 7 bulan dan masih tinggal di Medan bersama istrinya.

Reporter : Saleh