TOBASA – Kondisi Tugu Monumen Perjuangan Perang Gerilya yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir pada saat kepemimpinan Drs Monang Sitorus pada tahun 2008 silam tampak bagai tak terawat.
Warna dan cat Tugu yang melambangkan perjuangan Kolonel TNI AD (Purn) W Strowsky Sitorus dkk sudah tampak luntur dan dipenuhi jamur, bahkan dibagian bawah sudah dipenuhi tumbuhan semak.
Melihat kondisi itu, Syawal Manurung, Kepala Desa Sigura-gura, Kecamatan Porsea melayangkan proposal pemugaran tugu tersebut ke Pihak Management PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (PT. TPL) yang berdomisili di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Parmaksian.
Demikian disampaikan Syawal saat ditemui di kediamannya pada Sabtu (15/2/2020) siang.
Syawal mengaku, dirinya selama ini sudah merasa risih bila sedang melewati Simpang Sigura-gura itu sebab kondisi tugu sudah cukup memprihatinkan. “Apalagi letak tugu itu persis di Simpang Siraituruk yang juga di pinggir Jalan Lintas Sumatera yang ramai dilalui pengendara,” akunya.
Akhirnya, tambahnya, tak lama setelah pihaknya melayangkan proposal, pihak PT. TPL langsung menanggapinya. “Syukurlah, kemarin tugu itu sudab dipugar, kini sudah cantik dan menarik,” pungkasnya.
Terpisah, Julandri Hutabarat saat dikonfirmasi membenarkan kegiatan pemugaran itu dilakukan oleh PT. TPL. “Satu alat berat kita turunkan untuk melakukan pengecatan, berhubung patungnya cukup tinggi,” sebut Julandri.
Julandri berpesan, agar segenap warga desa tetap menjaga kondisi tugu tersebut dan lokasinya dibersihkan. “Tugu itu salah satu ikon Tobasa, kita turut bangga diberi kesempatan memugarnya,” tandas Julandri bangga.
Reporter: Bernard Tampubolon