Karo  

Tim Setwapres RI Tinjau Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kecamatan Merek

Bupati Karo Cory Sebayang didampingi Camat Merek Bartholomeus Barus dan Tim Setwapres RI pada kegiatan pemantauan, pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Desa Garingging, Kecamatan Merak, Kabupaten Karo. (Foto/Ist)

KARO | Tim Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI melakukan pemantauan, pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Harapan Kita Desa Garingging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Rabu (26/6).

Kehadiran Tim Setwapres disambut baik oleh Bupati Kabupaten Karo Cory Sebayang dan mengucapkan terima kasih atas kunjunganya ke Desa Garingging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Pada kesempatan itu Cory Sebayang menyampaikan pesan kepada sejumlah petugas yang melayani masyarakat dalam pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, edukasi termasuk intervensi bagi ibu hamil, bayi di bawah 5 tahun (Balita) dan calon pengantin (Catin) benar-benar dilakukan.

“Kedepanya perlu memberikan hadiah berupa susu kepada anak-anak kita. Karena susu dapat jadi alternatif penuhi protein cegah stunting,” ucap Bupati Karo Cory Sebayang sembari meminta agar kepala desa dapat menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk penanganan stunting di Kabupaten Karo.

Sementara JF Analis Kebijakan Madya pada Asisten Deputi Pembangunan Sumber Daya Manusia Setwapres RI, Siti Alfiah S.Sos, MH menyampaikan intervensi serentak pencegahan stunting yang merupakan program Nasional dan dilaksanakan serentak di 38 Provinsi di Indonesia.

“Kami diminta oleh pak Deputi untuk bisa melihat dan memantau pelaksanaan program intervensi serentak yang dilaksanakan secara Nasional. Dimana dari tim Setwapres ini mendapatkan dua penugasan yaitu satu di Provinsi Kalimatan Barat yang sudah dilaksanakan 10-14 juni dan kedua di Provinsi Sumatera Utara untuk pemantauan pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting khusus nya di Kabupaten Karo ini,” kata Siti Alfiah.

Siti Alfiah menjelaskan ada sebanyak 5 tim dari Setwapres yang turunkan di beberapa Kabupaten di Sumut seperti di Kabupaten Karo, Toba, Humbang Hasundutan dan Simalungun pada 24-28 Juni 2024.

“Tujuan kami untuk ke masing-masing Kabupaten ini diminta untuk bisa memantau secara langsung bagaimana pelaksanaan intervensi serentak yang dilaksanakan di semua Posyandu di seluruh Indonesia utamanya di Kabupaten Karo di Sumut. Jadi harapan kami dengan pemantauan serentak ini kita bisa benar-benar melihat bagaimana kondisi rill di lapangan terkait dengan pemantauan intervensi serentak itu khususnya untuk sasaran utama baik itu, balita, ibu hamil, dan juga catin,” ujarnya.

Bupati Karo Cory Sebayang dan Tim Setwapres RI menggelar sesi foto bersama. (Foto/Ist)

Senada disampaikan Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat TP2S Setwapres RI Ir. Zeny Dermawan, MBA, S.Si., Apt menjelaskan bahwa konsentrasi dan sasaranya adalah balita, ibu hamil dan catin tentang bagaimana pelaksanaan kegiatan nya dilakukan mulai dari pencatatan, sampai pemeriksaan dan penimbangan, kemudian dilakukan pengisian pendataan atas tumbuh kembang pada balita itu sendiri.

Menurutnya selain konsentrasi terhadap kondisi alat kemudian dari segi kader perlu juga diperhatikan.

“Kemampuan dan kapasitas kader juga jika ada yang kurang maka kita bisa memberikan masukan kepada pemerintah daerah, ataupun kita bisa juga melakukan pelaporan ke Menko PMK dan akan kembali dilaporkan ke Wapres atas permasalahan yang akan bisa muncul terkait dengan alat dan tenaga teknis kesehatan termasuk bidan desanya,” jelasnya.

Sementara Camat Merek Bartholomeus Barus mengaku terkait kunjungan Tim Sekretariat Wakil Presiden sehingga pihak Kecamatan bersama dengan puskesmas dan kader yang ada di Desa mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana mekanisme pelaksanaan posyandu yang sebenarnya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Sekretariat Wakil Presiden. Jadi harapan kami kedepanya melalui kegiatan ini bisa lebih baik lagi khususnya di Kecamatan Merek dengan target bisa menekan angka stunting. Itu komitmen kami kedepannya,” ujarnya.

Bartholomeus Barus menjelaskan sesuai dengan program yang disampaikan terkait dengan masalah sasaran yang ditujukan untuk Desa Garingging dan Desa Nagara dari target sasaran sebanyak 113 balita.

“Namun yang hadir sebanyak 90 orang artinya dari segi persentase sudah mencapai kurang lebih 90 persen. Begitu juga dengan Desa Nagara dengan target sasaran 49 balita yang akan diukur pada hari ini yang hadir sebanyak 42 orang artinya kurang lebih persentasenya sama,” pungkasnya.

Adapun Tim Setwapres yang melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Karo yaitu Siti Alfiah, S.Sos., MH JF Analis Kebijakan Madya pada Asisten Deputi Pembangunan Sumber Daya Manusia Setwapres RI dan Ir. Zeny Dermawan, MBA, S.Si., Apt Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat TP2S Setwapres RI, Persada Arihta Wijaya, S.Pd., MPP JF Analis Kebijakan Madya pada Asisten Deputi Pembangunan Sumber Daya Manusia Setwapres RI, dan Shelly Amelia, S.E JF Analis SDM pada Biro Tata Usaha Teknologi Informasi dan Kepegawaian Deputi Bidang Administrasi Setwapres RI serta Angela Febriani. M Staf P3K pada Asisten Deputi Pembangunan Sumber Daya Manusia Setwapres RI dan Kharisma Nugraha Staf Administrasi TP2S Setwapres RI.

Sementara dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara yaitu Tim Kerja Pengendalian Penduduk BKKBN Provsu Rianatalia Saragih, SKM, MKM bersama rombongan.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan sesi tanya jawab bersama Tim Satwapres. Diskusi yang berlangsung sebanyak dua sesi itu membahas seputar tantangan dan kendala yang dihadapi dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Karo dan khususnya di Kecamatan Merek diakhiri dengan sesi foto bersama. (Red)