Aceh  

Anggarkan Rp9 Miliar, Dewan Minta Gugus Tugas Serius Tangani Covid-19

ACEH SINGKIL- Ketua DPRK Aceh Singkil meminta Tim Gugus Tugas harus serius dalam menangani pencegahan dan penanganan penyebaran COVID-19.

Sebab menurutnya, sudah sebulan Tim Gugus Tugas yang sebelumnya terbentuk namun belum ada terlihat perkembangannya, hanya persiapan posko di perbatasan.

Sementara fasilitas kelengkapan pelindung diri belum tersedia, bagaimana mereka mau bekerja.

Sebab urusan nyawa manusia, ucap Ketua DPRK Aceh Singkil Hasanuddin Aritonang saat diwawancari wartawan usai pembentukan Gugus Tugas penanganan COVID-19, di Oproom Kantor Bupati, Senin (30/3/2020).

Penanganan COVID-19 ini jangan asal ngawur, tapi perlu pembuktian karena sudah hampir sebulan persiapan mencegah wabah belum ada tindakan nyata. Sebab katanya, dalam penanganan COVID-19 ini perlu perencanaan tim kerja dan tindakan nyata.

“Perlu perencanaan, hal apa saja yang diperlukan, apa kekurangan silahkan sampaikan dalam pertemuan, agar bisa cepat terpenuhi dan bergerak cepat. Untuk DPR tetap mendukung sepenuhnya penganggaran untuk penanganannya,” tegas Aritonang.

Untuk anggaran penanganannya katanya, Dewan akan mendukung untuk penganggaran melalui dana tanggap darurat bencana wabah virus corona (COVID-19).

Sebab menurutnya, dana tanggap darurat memiliki payung hukum. Yakni, satu persen melalui pembiayaan APBK tahun 2020.

“Artinya, total APBK 2020 Aceh Singkil sebesar Rp936 miliar. Dengan demikian satu persen untuk dana tanggap darurat sekitar Rp9 miliar, yang akan dialokasikan untuk Tim Gugus Tugas penanganan COVID-19,” ujarnya.

Begitupun, jika mengalami kekurangan anggaran, Dewan menyatakan akan bertanggung jawab menggeser dana Pokir (Pokok Pikiran) untuk kebutuhan sembako maupun kebutuhan mendesak lainnya seperti kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), maupun kebutuhan medis lainnya.

Disamping itu penanganan wabah virus Corona ini harus melibatkan semua komponen, Forkopimda, LSM serta lembaga lainnya.

“Dalam kondisi yang darurat ini, untuk pertanggungjawaban pengunaannya, undang saja pihak yang berkompeten dibidang keuangan. Kemudian secara transparan kita umumkan ke publik penggunaannya selesai,” beber Aritonang.

Reporter : Saleh