Aceh  

Baru Pulang Dari Pulau Jawa, Dua Mahasiswa Dalam Pemantauan Desa Selok Aceh

Petugas medis Posko Siaga COVID Desa Selok Aceh memakai APD lengkap, memeriksa mahasiswa saat tiba dikampung halaman

ACEH SINGKIL- Dua warga Desa Selok Aceh telah menjalani isolasi mandiri dan dalam pemantauan Posko COVID-19. Mereka harus menjalani isolasi selama 14 hari lantaran riwayat perjalanan keduanya berasal dari Pulau Jawa.

Sebelumnya, keduanya merupakan mahasiswa dan telah menjalani pemeriksaan kesehatan setibanya di Desa Selok Aceh Kecamatan Singkil, oleh petugas kesehatan Posko COVID-19, sebelum dipulangkan kerumah masing-masing dan menjalani isolasi mandiri.

Kepala Desa Selok Aceh Darmi dikonfirmasi Orbitdigital,, Selasa (28/4/2020) menjelaskan, seorang mahasiswa RO (22) berasal dari universitas Solo Jawa Tengah. RO tiba di Aceh Singkil 19 April 2020. Saat menjalani pemeriksaan suhu tubuh bersangkutan normal yakni 36,5 derajat.

Sementara seorang mahasiswa lagi SO (26) merupakan mahasiswa dari Jawa Timur. SO tiba di Aceh Singkil 25 April 2020 dua hari lalu. Suhu tubuh SO 32,8 derajat saat menjalani pemeriksaan tim medis.

“SO tiba di Selok Aceh waktu subuh. Memang sudah ditunggu tim relawan, untuk diperiksa kesehatannya,” ucap Darmi.

Lebih lanjut Darmi menjelaskan, keduanya akan menjalani isolasi mandiri dirumah masing-masing selama 14 hari. Namun kondisi kesehatan keduanya saat ini cukup baik dan tidak ada mengalami keluhan apapun. Kendati akan tetap rutin diperiksa tim medis.

Katanya, untuk mengantisipasi, pencegahan penyebaran COVID-19, tim relawan bersama mitra desa, Babinsa, Babinkamtibmas, Bidan desa setempat serta kader posyandu tetap melakukan kesiapsiagaan di Posko COVID-19.

“Setiap pendatang yang masuk dari luar desa harus menjalani pemeriksaan, suhu tubuh, dengan Thermo Gun,” ujarnya.

Selain menyediakan fasilitas medis, seperti tangki pencuci tangan dan sanitizer, Posko COVID Selok Aceh juga menyiagakan APD bagi petugas medis saat pemeriksaan. Disamping itu petugas juga menyediakan masker bagi tamu yang berkunjung ke kantor desa, termasuk penyemprotan disinfektan fasilitas umum.

“Selagi masih ada persediaan tamu harus pakai masker masuk kantor desa,” ucapnya.

Disamping itu selama masa pendemi Corona, Desa Selok Aceh telah melaksanakan kegiatan padat karya yang melibatkan diantaranya 172 kepala keluarga (KK).

Kegiatan tersebut melakukan pembersihan parit dan fasilitas umum. Kemudian masyarakat yang terlibat mendapat kompensasi sebagai pengganti uang lelah, ucap Darmi yang menyebutkan pihaknya terus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menghindari keramaian dan rajin mencuci tangan.

Reporter : Saleh