ABDYA | Pelaksana tugas (Plt) Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Aceh Barat Daya (Abdya), SM Riza Ariffiandi, mengungkapkan sederet tantangan dan rencana besar yang tengah digarap untuk membenahi layanan air bersih di wilayah Abdya. Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Coffee Morning yang berlangsung di Aula kantor Perumdan setempat, Rabu (4/6/2025).
Dalam pertemuan yang turut dihadiri kalangan wartawan, jajaran internal PDAM, dan pengawas perusahaan, Riza menyampaikan, bahwa saat ini PDAM menghadapi pekerjaan rumah (PR) yang tidak sedikit, terutama terkait pelayanan dasar air bersih kepada masyarakat.
“Banyak masalah di lapangan yang menjadi PR kita. Kami sangat mengharapkan kritikan dan masukan yang bersifat membangun,” ujar Riza, membuka diskusi pagi itu dengan nada optimis.
Ia menekankan, pentingnya peran media massa dalam membentuk citra perusahaan dan menyampaikan informasi yang edukatif kepada masyarakat.
“Kami berharap kawan-kawan pers menjadi corong pemberitaan yang positif,” kata Riza.
“Beri kritikan dan saran sama kami yang bersifat membangun, demi kemajuan PerumdaTirta Abdya,” katanya.
Salah satu persoalan krusial yang menjadi perhatian utama saat ini adalah kebocoran pipa air bersih di sejumlah titik jaringan distribusi.
Menurut Riza, dari hasil pemantauan dan laporan yang diterima, terdapat 24 titik kebocoran yang tersebar dari ujung Kecamatan Lembah Sabil hingga Kecamatan Jeumpa.
“Target saya, kebocoran dapat terselesaikan semua. Ini penting agar pelayanan air kepada masyarakat lebih maksimal,” tegasnya.
Setelah menyelesaikan masalah kebocoran, ia menyebut akan fokus pada wilayah yang sampai hari ini belum mendapatkan layanan air bersih secara layak.
“Untuk tahap selanjutnya, baru proses untuk daerah yang belum mengalir air,” terangnya.
Lebih lanjut, Riza juga menyampaikan, bahwa pihaknya tengah mengusulkan penurunan tarif air bersih untuk golongan pelanggan dengan penggunaan terendah.
“Tarif yang selama ini Rp2.500 yang terendah, sekarang kita turunkan lagi menjadi Rp2.000. Tapi, ini masih dalam tahap pengusulan,” katanya.
Sambungnya, Langkah ini, menurut Riza sebagai bentuk kepedulian PDAM terhadap daya beli masyarakat sekaligus upaya menarik kembali kepercayaan publik terhadap layanan perusahaan.
Sebagai bagian dari komitmen transparansi dan perbaikan layanan, Riza mengumumkan telah dibuka saluran hotline yang dapat diakses langsung oleh masyarakat untuk menyampaikan laporan dan keluhan terkait PDAM.
“Saya membuat nomor hotline, tujuannya agar terpokus satu pintu. Ini nomornya: 0852 8285 7842,” ucapnya.
Menurut Riza, kehadiran hotline ini juga dimaksudkan untuk mempercepat respon dan menghindari tumpang tindih informasi.
“Kami ingin lebih fokus, cepat tanggap, dan tepat sasaran. Saya siap menerima laporan, apapun permasalahan di PDAM. Jadi di sini kita lebih terbuka,” sebutnya.
Namun demikian, Riza juga memberikan penekanan khusus soal integritas dalam pelayanan PDAM. Ia menyatakan akan menindak tegas jika ada oknum yang melakukan pungutan liar (pungli) dalam bentuk apapun.
“Jika ada pungutan yang tidak resmi, boleh laporkan kepada saya. Saya langsung mengambil ketegasan terhadap yang berbuat,” tegasnya.
Dalam pandangannya, PDAM Abdya harus bisa menjadi perusahaan daerah yang bersih dan berdaya saing.
“Sekarang PDAM banyak sekali PR yang harus kita selesaikan. Ke depan, di tangan saya PDAM ini harus mandiri. Itulah target saya ke depan,” tambahnya.
ia juga mengakui, bahwa pihaknya belum memiliki anggaran khusus untuk perbaikan kebocoran pipa, mengingat kegiatannya masih tangungjawab Dinas PUPR dalam tahap pemeliharaan.
“Kita tidak mungkin menyiapkan anggaran untuk penyelesaian kebocoran pipa karena ini masih tangungjawab pihak Dinas PUPR
dalam tahap pemeliharaan. Kami yang siap menyediakan tenaga teknis,” jelasnya.
Selain itu, Riza, juga menuturkan, bahwa PDAM akan lebih aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat, serta mempersiapkan strategi pemasaran (marketing) yang lebih modern agar perusahaan bisa bersaing dan berkembang.
“Ke depan, meningkatkan sosialisasi ke masyarakat. Kita akan upayakan marketing ke depan,” katanya.
Ia berharap dengan pendekatan yang lebih terbuka, responsif, dan transparan, PDAM Abdya dapat menjadi perusahaan daerah yang mampu menjawab kebutuhan air bersih masyarakat secara adil dan merata.
Dikesempatan yang sama, Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tirta Abdya, Hamdi, menyampaikan dukungannya terhadap langkah-langkah strategis yang diambil Direktur PDAM saat ini.
“Kita membentuk kontrol sosial agar kita berharap PDAM lebih baik ke depan,” ujarnya.
Menurutnya, pembenahan harus dimulai dari internal terlebih dahulu agar pelayanan eksternal berjalan maksimal.
“Saya pikir, kita akan berbenah diri di ruang lingkup PDAM,” tambahnya.
Hamdi juga menekankan pentingnya fokus terhadap persoalan-persoalan teknis dan lapangan dalam waktu dekat.
“Minggu ini kita utamakan persoalan-persoalan di lapangan,” paparnya .
Reporter : Nazli