MEDAN l Dampak wabah pandemi Covid-19 yang merebak di dunia termasuk di Indonesia yang semakin meningkat saat ini berdampak pada perekonomian, tak terkecuali kalangan menengah kebawah.
Betapa tidak, semua yang selama ini berjalan normal kini harus tertatih tatih seakan terhambat. Ibarat air tersumbat tidak bisa mengalir lancar, kalaupun jalan cuma menetes “bocor halus”.
Demikian juga apa yang dialami seorang pedagang jamu keliling. Mbak jamu perantau asal Jawa Tengah ini tak luput dari serangan wabah yang tidak nampak tersebut.
Selama Covid-19 yang melanda sudah hampir dua tahun terakhir, membuat dagangannya terganggu sehingga berpengaruh kepada omset penjualan hampir separuh dari sebelumnya.
Bahkan saat ini semakin terpuruk, apa lagi belakangan dan kini sedang dilakukan penyekatan maupun pembatasan kegiatan masyarakat alias PPKM, nyaris kegiatan berjualan jamu sebagai mata pencarian utama keluarga lumpuh.