ABDYA l Menghadapi akhir tahun 2021, sejumlah kepala desa (kades/keuchik) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diduga menggunakan dana desa (DD) untuk studi banding lagi alias ‘Melancong’ ke Padang, Sumatera Barat dan Medan, Sumatera Utara.
Kepala Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Abdya, Suhaimi N, SH mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan jika anggaran tersebut digunakan oleh pimpinan desa untuk ‘melancong’ ditengah krisis ekonomi warga karena pandemi Covid-19.
“Kita sangat menyayangkan hal ini. Dalam tahun 2021, para keuchik sudah melakukan study banding sebanyak tiga kali dengan ini keluar daerah, namun hasil yang didapatkan disana tidak seperti yang diharapkan,” tutur Suhaimi di Blangpidie, Jum’at (17/12/2021).
Menurut pria yang akrap disapa Shemy itu, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, para keuchik menghabiskan anggaran desa hingga jutaan rupiah dalam sekali study banding.
“Dugaan sementara, perdesa menghabiskan angaran Rp 10 juta untuk sekali perjalanan. Padahal dana sebesar itu kan bisa dimanfaatkan untuk membangun desa, apalagi ini masih darurat virus Covid-19,” katanya.