Singkil-ORBIT: Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) Aceh Singkil, membuka pasar murah di empat titik, untuk menekan harga bahan pokok selama Ramadan.
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Mahlim Dewa didampingi Kabid Perdagangan Sahrul, Rabu (22/5/2019) di lokasi Pasar Murah Kantor Desa Pulo Sarok Singkil menyebutkan, selain di lokasi tersebut pihaknya akan menggelar pasar murah di tiga lokasi lainnya.
Selain Desa Pulo Sarok lokasi lainnya meliputi, Desa Teluk Ambun Kec. Singkil, Jumat 24 Mei besok, Desa Bukit Harapan Gunung Meriah, Sabtu 25 Mei. Dan Pekan Mingguan Gosong Telaga Kec. Singkil Utara, Minggu 26 Mei.
Sementara ibu-ibu warga Pulo Sarok di lokasi pasar murah itu, mengklaim harga pasar murah yang dibuka tersebut jauh lebih mahal dari pasar murah yang dilaksanakan Disperindagkop Aceh sebelumnya.
“Katanya pasar murah tapi harganya mahal, sama aja seperti di pekan,” ucap salah seorang warga sambil menenteng barang belanjaannya.
Sementara seorang ibu lainnya menyebutkan, beberapa barang yang dijual seperti sirup kurnia sama dengan harga di pekan seperti hari biasa. Seperti harga telur di pekan atau pasar hanya dijual Rp38 ribu, sedangkan di pasar murah hanya Rp35 ribu.
“Padahal disebutkan harga telur di subsidi Rp5.000 namun nyatanya hanya Rp3.000,” sebut beberapa warga.
Namun katanya harga sembako seperti beras merk MB 15 kg, memang lebih murah. Dipasaran Rp150 ribu, namun pasar murah menjual Rp143 ribu.
Mahlim menambahkan, pasar murah yang dilaksanakan melalui pembiayaan bersumber APBK 2019 senilai Rp147 juta, untuk empat lokasi.
Persediaan barang untuk kebutuhan pasar murah di Singkil meliputi, beras 3.000 bambu, gula 4.550 kilogram, minyak goreng 1.000 bambu, telur 1.500 papan, Sirup Patung dan ABC 600 botol, sirup Sarang Tawon 480 botol.
Kemudian Tepung Segitiga 598 kilogram, Indomie 202 kardus dan Supermi, Intermi 200 kardus.
Kegiatan bertujuan menekan harga kebutuhan pokok dari harga pasaran, dan mencegah terjadinya lonjakan harga. “Kegiatan dilaksanakan oleh pihak ketiga sebagai suplayer dari pengusaha grosir setempat,”jelas Mahlim.
Harga barang yang dibandrol dalam pasar murah tersebut, meliputi, beras Gentong Rp14 ribu, harga pasaran biasa dibandrol Rp18 ribu per bambu atau takaran dua liter.
Gula putih Rp11 ribu, harga biasa Rp13 ribu. Minyak goreng Rp26 ribu biasa Rp28 ribu. Telur Rp35 ribu dari harga Rp40 ribu. Sirup Patung Rp18 ribu, biasa harga Rp20 ribu.
Sirup ABC, Rp12 ribu biasa Rp14 ribu. Sirup Sarang Tawon Rp15 ribu dari harga Rp17 ribu. Kemudian, Tepung Segitiga Biru dijual Rp10 ribu, biasa Rp12 ribu.
Indomie per kardus Rp77 ribu, Supermi Rp45 ribu dan Intermi Rp30 ribu, setelah mendapat subsidi/potongan harga masing-masing Rp3.000. (Ao-09/10)