MEDAN | Suasana di sekitar Mushola Nurul Iman Kamp 13 di Jalan Bersama Ujung Gang Famili, Desa Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang atau seputaran ruas Jalan Medan – Binjai Km 13 pada perayaan Idul Adha, Senin (17/06/2024) tampak meriah dengan banyaknya warga berkumpul.
Gema takbir sejak sore sebelumnya sudah terdengar di daerah ini, dilanjutkan dengan Shalat Idul Adha secara berjamaah pada Senin pagi dan disusul dengan pemotongan hewan kurban.
Di Mushola Nurul Iman di Hari Raya Idul Adha pada pagi menjelang siang saat itu memotong sebanyak dua ekor lembu dan beberapa ekor kambing, merupakan patungan warga sekitar yang dagingnya unuk dibagikan kepada warga sekitar.
Pantauan di kawasan tersebut terlihat warganya sangat kompak. Walau hanya terdapat satu tempat ibadah berupa mushola, tetapi mereka tampak serasi dan saling isi menjadikannya sebagai kawasan tempat bermain dan berkumpul sekaligus memakmurkannya dengan melakanakan ibadah secara berjemaah setiap waktunya shalat.
Daerah ‘Mata Sapi’
Gang Family Kamp 13 Desa Mulyorejo Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang ini bisa disebut sebagai kawasan umat muslim yang “terhimpit” karena dikelilingi warga non musim. Tetapi demikian antara satu sama lain di daerah terebut keutuhnnya tetap terjaga, toleransi dan saling menghargai alias rukun dalam berbagai hal.
Seoran tokoh wanita yang juga sebagai pegiat sosial, Sri Rejeki menyebutkan daerah ini ibarat ‘mata sapi’. Setitik tempat bermukimnya warga muslim yang sekelilingnya non muslim, namun begitu pada setiap peringatan hari hari besar islam tidak kalah meriah dan selalu memiliki cerita tersendiri.
Seperti pada perayaan Idul Adha tahun ini, mereka secara rutin mengadakan penyembelihan hewan qurban dikoordinatori oleh pemuda aktivis masjid bersama warga dengan saling isi satu sama lain. Salah seorang penggeraknya yaitu Indra Gunawan bersama tim tetap isiqomah bekerjasama.
Menurut Sofiyan Hadi, sesepuh warga di desa tersebut, setiap tahun mereka menyembelih hewan kurban yang dipusatkan di Mushola Nurul Iman sebagai bukti kalau mereka masih menjunjung ukhuwah islamiyah dan mengikui perintah Allah sebagai muslim yang tangguh dan bersatu dalam iman.
Untuk mendapatkan hewan Kurban mereka membelinya dengan cara patungan sebanyak 7 orang untuk satu lembu dengan mencicilnya. Dana tersebut disimpan oleh salah seorang warga sebagai panitia. Pencicilan dilakukan setiap bulan atau terserah peserta bagaimana enaknya yang penting sampai waktunya cukup membeli lembu dan tidak memberatkan, kata Sutiyono salah seorang warga yang aktif dalam masalah kurban di desa tersebut. OR – 07