Medan  

Bentuk Satuan Satgas, PBNU Gencarkan Keluarga Maslahat di Sumut

PBNU merealisasikan gerakan Keluarga Maslahat dengan melaunching Gerakaan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU)

MEDAN | Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) gencar merealisasikan gerakan Keluarga Maslahat dengan melaunching Gerakaan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).

“Karena NU tidak terbiasa bergerak secara bersama-sama, PBNU harus membentuk struktur Satuan Tugas (Satgas) GKMNU mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah dan kader keluarga maslahat,” jelas KH Amin Said Husni MA, Wakil Ketua Umum PB NU, Senin (14/10), di Hotel Grand Mercure, Medan.

Menurutnya, agar program Keluarga Maslahat yang bekerjasama dengan Kementerian Agama RI sejak 2023 lalu segera berjalan di Sumut, maka PBNU membuat jalan pintas membentuk Satgas Nasional, dikoordinatori Yaqut Cholil Qoumas.

“Ini merupakan Riayatul Ummah (membimbing umat), yang telah menjadi salah satu tugas keulamaan. Tugas sehari-harinya ulama adalah meladeni, melayani, peduli kepada kebutuhan dan masalah yang dihadapi umatnya,” terang Amin Said Husni di hadapan seribuan undangan.

Dia mengungkapkan, orang mau menikahkan anaknya, datang ke Kiyai. Agar anaknya lulus di perguruan tingga, minta doa kepada kiyai. Anak mau sunatan, datangnya ke kiyai, bahkan agar utang-utang lunas minta doa kepada Kiyai.

“Riayatul Ummah yang paling strategis adalah membina keluarga. Karena keluarga merupakan pondasi kehidupan masyarakat. Ketika sebuah keluarga maslahat, maka dari kumpulan terkecil keluarga akan membuat Desa Maslahat, Demikian seterusnya, Negara ini menjadi Negara maslahat,” paparnya.

NU menginisiasi Gerakan Nasional Keluarga Maslahat. “Sebagai gerakan nasional, maka seluruh struktur dan Badan Otonom Jamiyatul Ulama dari Pengurus Besar hingga Anak Ranting harus bergerak membangun keluarga maslahat,” ujarnya.

Masalahnya, kata Amin Said Husni, selama ini NU tidak terbiasa bergerak secara bersama-sama. Karenanya, harus menjadi atensi PBNU, membangun jamiyah menjadi sebuah ekosistem yang koheren, padu serentak, bergerak menuju tujuan yang sama.

Dia mengakui hal ini tidak mudah. Karenanya, perlu satu terobosan besar mengkonsolidasikan gerakan ini dari PBNU hingga ke level keluarga.

Menurutnya, ada dua tujuan gerakan nasional keluarga maslahat. Menghadirkan NU di tingkat keluarga, membangun keluarga sebagai basis ketahanan nasional, dan secara bersamaan mengkonsolidasikan jamiyah bergerak secara koheren.

Kerjasama PBNU

Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah, Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI, Dr H Cecep Khairul Anwar MAg mengungkapkan, berdasarkan survei BPS, Indonesia sedang mengalami peningkatan stunting, perceraian, nikah dini, menjadi sebuah pemikiran, bagaimana Indonesia ke depan.

“Ini tidak bisa dibiarkan, sehingga perlu sentuhan-sentuhan oleh semua stakeholder melakukan penguatan ketahanan keluarga sehingga Indonesia bisa menyongsong Indonesia emas,” kata Cecep pada launching GKMNU dihadiri para Staf Khusus Menag RI itu.

Menurut Cecep, pihaknya telah melakukan kordinasi komunikasi dengan Kemendagri, BKKBN, Pemberdayaan Perempuan, untuk melakukan kerjasama membangun Indonesia, terutama dari persfektif keluarga.

“Kami memahami untuk pengentasan atau pun penguatan ketahanan nasional berbasis keluarga antara lain dapat dilakukan dengan kerjasama PBNU. Optimis, ketahanan keluarga Indonesia akan semakin kokoh,” tegasnya.

Lebih jauh Cecep mengungkapkan, karena di Indonesia ini, salah satu organisasi yang memiliki basis hingga ke akar rumput adalah PBNU, gerakan ini dilakukan bersama PBNU.

Tahun 2023, katanya, kerjasama ini telah dimulai dengan PBNU, sudah 1.031.000 keluarga disentuh untuk melakukan penguatan, ketahanan nasional melalui Keluarga Maslahat.

“Atas nama pemerintah, kami sangat berterima kasih kepada PBNU. Kami menyadari, jangankan untuk membangun keluarga Maslahat, bagi NU Negara ini bisa dibangun dengan baik,” sebut Cecep.

Sumut Bergerak

Pada launching GKMNU dihadiri Kakanwil Kemenag Sumut H Ahmad Qosbi SAg MM, para Kakan Kemenag Kabupaten Kota se Sumatera Utara, Pengurus PWNU Sumut Fatayat NU, Muslimat NU, IPPNU, GP Ansor dan lembaga Badan otonom NU itu, Ketua PWNU Sumut Dr H Marahalim Harahap MHum mengatakan, kegiatan ini merupakan kerjasama, segenap komponen masyarakat, melibatkan masyarakat, dalam memberikan manfaat bagi keluarga.

“Jadi kerjasama ini melibatkan GP Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU dan masyarakat menuju keluarga maslahat,” katanya.

Reporter : Marulias