Masyarakat Minta Tutup Lokasi Prostitusi di Besitang

Koordinator Humas Forum Silaturahmi Umat Islam Besitang Jeffri Wanda S.I.P saat berorasi meminta agar tempat hiburan malam di sepanjang Jalinsum Sumut-Aceh, Desa Bukit Selamat ditutup.

LANGKAT – Keberadaan tempat prostitusi di kawasan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) kian meresahkan.

Melalui momentum peringatan Tahun Baru Islam, masyarakat mengingatkan agar pemerintah menutup tempat-tempat maksiat itu di Bulan Muharram ini.

“Melalui forum silaturahmi umat islam Besitang, masyarakat meminta Pemerintah Kabupaten Langkat dan Pemprov Sumut segera menutup tempat-tempat maksiat yang ada di sepanjang jalan lintas sumatera (Jalinsum) yang berbatasan dengan Aceh, tepatnya di Desa Bukit, Kecamatan Besitang,” kata Jefri Wanda SIP, juru bicara (Jubir) Forum Silaturahmi Umat Islam Besitang, kepada orbitdigitaldaily.com, Minggu (1/9/2019)

Keberadaan tempat maksiat itu sangat meresahkan. Masyarakat juga terganggu apalagi malu dengan keberadaan tempat-tempat hiburan malam yang dengan terang-terangan menyediakan miras dan wanita pekerja seks komersial (PSK).

“Ya kita malu, di kampung kita ada tempat maksiat seperti itu. Di momentum Bulan Muharram ini, bulan yang mulai ini kita meminta agar tempat-tempat itu ditutup, lah,” harapnya.

Menurut jeffri, beberapa elemen organisasi masyarakat dan kepemudaan juga sudah beberapa kali melakukan unjukrasa penolakan terhadap tempat-tempat hiburan malam itu.

“Bahkan sempat beberapa kali melakukan swiping dan menemukan pasangan yang bukan suami istri berada dalam satu kamar penginapan. Kita juga beberapa kali menolak dengan aksi demo, tapi tidak juga ditutup,” ungkapnya.

Sekali lagi ia meminta Forum Silaturahmi Umat Islam Besitang meminta kembali kepada Bupati Langkat dan Gubsu segera mengambil tindakan.

“Tutup tempat maksiat dan evaluasi perizinan yang berkedok hiburan malam dan hotel di sana,” pungkas Jeffri. (Diva Suwanda)