BALIGE – Adanya desakan dari para warga Desa Sibolahotang SAS (Sibsas), Kecamatan Balige atas bangunan yang berdiri diatas irigasi Pea Horbo di desa itu, membuat Komisi B DPRD menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), Kamis (26/9/2019).
Namun sangat disayangkan, sesuai undangan RDP kepada pihak pengelola Restoran SM yang terletak di sekitar Jembatan Juara Monang yang seyogianya dimulai pukul 10.00 wib hingga pukul 12.30 wib tidak juga hadir.
Hal itu pelak membuat beberapa anggota Komisi B DPRD Tobasa itu tampak menggerutu dan kesal sebab mereka sudah menunggu pihak RM. SM lebih dari dua jam.
“Ok, pihak Rumah Makan tidak menggubris undangan kita, sidang RDP ini kita tutup dan akan kita layangkan undangan RDP kedua,” kesal Tua Parasian silaen diaminkan rekannya Boy Antoni Simangunsong, Tohonan Siagian dan Sabaruddin Tambunan yang juga ikut kesal.
“Pada RDP kedua nantinya, tolong para dinas terkait membawa salinan peraturan maupun hal hal terkait tentang bangunan diatas fasilitas pemerintah,” pungkasnya.
Selain para anggota dewan tersebut, tudut hadir dalam rencana RDP itu diantaranya Rihat Pasaribu Sekdis Perkim, Piter Pangaribuan Kabid Pengairan Dinas PUPR, A Manurung Kabid Perijinan Dinas Pelayanan Modal dan Perijinan, Adel Tampubolon Kepala Desa Sibsas serta beberapa pihak terkait lainnya.
Menanggapi peristiwa itu, J Siahaan, salah seorang pemerhati sosial di Tobasa sangat menyayangkan sikap Pengelola Restaurant SM itu. “Harusnya mereka buat pemberitahuan kalau memang tidak bisa. Ini wakil rakyat lho, yang mengurusi urusan rakyat, jangan disepelekan,” ujarnya
Terkait ketidakhadiran pihak pengelola Restaurant SM di sidang RDP itu, salah seorang penanggungjawab restaurant yang segan menyebut namanya menerangkan pihaknya mendapat info bahwa saat itu ada demo masyarakat di kantor dewan itu.
“Tidak, tidak! Kami bukan tidak menghormati institusi itu, cuman ada informasi kalo di kantor dewan sedang ada demo ratusan warga masyarat desa, jadi mereka pasti sedang sangat sibuk. Nanti panggilan RDP kedua kami akan hadir,” jawabnya.
Reporter : Bernard Tampubolon