Ragam  

Perjalanan Inspiratif Farhan Siagian di Balik Rumah Baca dan Wakaf Buku

Farhan Doli Fadhiil Siagian dan tim Rumah Baca Lainnya dengan Anak-anak yang menikmati fasilitas rumah baca. (Foto/Ist)

MEDAN | Farhan Doli Fadhiil Siagian, seorang alumni Universitas Sumatera Utara (USU), telah bertransformasi dari seorang relawan biasa menjadi sosok penting dibalik program Rumah Baca dan Wakaf Buku, yang berada di bawah naungan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Ulil Albab.

Program ini telah sukses membuka akses pendidikan gratis melalui 12 titik rumah baca yang tersebar di berbagai daerah terpencil di Sumatera Utara, memberi kesempatan kepada anak-anak untuk membaca dan belajar. Melalui perannya saat ini sebagai project manager, Farhan memiliki misi besar untuk memperluas program ini, bahkan kini sedang menargetkan titik ke-13.

Perjalanan Farhan dimulai dari kesederhanaan, sebagai seorang volunteer, ia ingin membantu menyediakan buku dan ruang belajar bagi anak-anak di pelosok. Kepeduliannya terhadap pendidikan membuatnya semakin terlibat dan terus berkontribusi dalam program ini hingga akhirnya dipercaya untuk memimpin dan mengelola keseluruhan program.

“Awalnya, saya hanya seorang volunteer yang tertarik dengan visi program ini. Namun, seiring waktu, saya melihat betapa besar dampaknya untuk anak-anak di daerah yang kekurangan akses pendidikan,” ungkap Farhan, Senin (18/11).

Program Rumah Baca dan Wakaf Buku ini didirikan dengan tujuan memberikan akses gratis bagi anak-anak agar mereka dapat belajar dan berkembang. Setiap rumah baca dilengkapi dengan berbagai koleksi buku mulai dari buku pelajaran, pengetahuan umum, hingga buku cerita yang membangun wawasan.

Lebih dari sekadar tempat membaca, rumah baca ini juga menjadi pusat kegiatan edukatif yang diisi dengan berbagai aktivitas yang mendukung pertumbuhan minat belajar anak-anak. Dengan bantuan donatur dan para relawan, Farhan dan timnya memastikan bahwa setiap rumah baca menyediakan buku-buku yang bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan pendidikan setempat.

Sebagai project manager, Farhan menghadapi tantangan dalam memastikan setiap titik rumah baca berjalan optimal dan berkelanjutan. Tidak hanya itu, ia juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk menciptakan program yang inklusif dan diterima oleh masyarakat setempat.

“Tentu program ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari donatur, relawan, hingga masyarakat lokal. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar tanpa harus memikirkan biaya atau akses,” jelas Farhan.

Menurutnya dampak dari program ini sangat terasa. Anak-anak yang sebelumnya kesulitan mendapatkan buku kini dapat membaca dan mengeksplorasi pengetahuan baru tanpa dipungut biaya.

Farhan mengungkapkan bahwa antusiasme anak-anak ini menjadi dorongan terkuat baginya untuk terus mengembangkan program ini ke lebih banyak titik di masa depan. Program ini juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat sekitar untuk lebih peduli dan aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak.

Farhan juga berharap program ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat luas untuk ikut serta mendukung pendidikan di daerah terpencil.

“Saya berharap semakin banyak orang yang peduli dan tergerak untuk membantu,” katanya.

“Dengan adanya donasi buku atau dukungan lainnya, kami bisa membuka lebih banyak rumah baca dan menjangkau lebih banyak anak-anak di pelosok yang membutuhkan pendidikan yang layak.” ujarnya.

Menurut Farhan, keterlibatan banyak pihak dalam program ini akan membantu memastikan bahwa anak-anak di daerah terpencil memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.

Bagi Farhan, program Rumah Baca dan Wakaf Buku ini bukan sekadar upaya mendirikan ruang belajar, tetapi adalah langkah nyata dalam menciptakan perubahan positif bagi generasi muda di daerah terpencil. Perannya yang dimulai dari volunteer hingga project manager menjadi bukti dedikasi dan ketekunannya untuk terus memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak di Sumatera Utara.

Melalui program ini, Farhan berupaya mengukir masa depan yang lebih baik bagi mereka yang memiliki keterbatasan, dan semoga dapat menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam perjuangan yang sama. (Red/Horizon Publisher)