Medan  

Perpusatakaan Kota Medan Gelar Pembinaan ke Siswa SMP

Gelaran pertemuan Anggota Perpustakaan Medan. (Istimewa)

MEDAN – Guna meningkatkan peningkatan mitra perpustakaan di Kota Medan, Perpustakaan Medan mengimbau kepada peserta didik agar mengapresiasikan dirinya atau menggali wawasan di Perpustakaan Medan.

Digelar sejak Rabu (21/8/2019) hingga Kamis (22/8/2019), Perpustakaan Medan melakukan pembinaan perpustakaan dengan audiensnya sejumlah siswa SMP di Medan.

“Ada 5 sekolah tingkat SMP yang kita undang dan ini akan bergilir nantinya. Sebab dalam setahun ada 4 kali kegiatan yang kita gelar,” kata Kabid Pengembangan Koleksi, Layanan dan Konservasi Perpustakaan Kota Medan, Irfan Syarif Siregar, Kamis siang.

Pertemuan ini adalah upaya untuk menggali potensi dan mendorong minat baca serta budaya literasi bagi anak-anak SMP di Medan.

“Memang edukasi ini hasilnya secara langsung belum nampak, ya. Namun dari kita sendiri untuk jumlah anggota perpustakaan cukup meningkat. Dari data sehabis Lebaran 2019 lalu ada sekitar 56 orang anggota perpustakaan yang bertambah,” ungkapnya.

Berdasarkan data sejak Februari hingga Agustus 2019, pengunjung perpustakaan Kota Medan didominasi mahasiswa.

“Nah, untuk masyarakat umum biasanya di jam siang, setelah shalat Dzuhur sekitar setengah 2 siang. Pengunjung akan nyaman dan tidak kepanasan lantaran ruangan kita seluruhnya dilengkapi AC,” sebutnya.

Selain itu, sambungnya terdapat 10 unit komputer yang disediakan bagi pengunjung untuk mengakses informasi dari internet dan semuanya gratis.

“Kami berharap masyarakat tidak usah ragu berkunjung ke perpustakaan medan yang bukanya dari jam 08.00 WIB sampai 19.00 WIB. Lalu untuk Sabtu dan Minggu kita tetap buka pukul 09.00 WIB sampai 18.00 WIB. Hanya saat libur nasional saja kita tutup,” jelasnya.

Perlu diketahui, tambahnya dari 33 kabupaten/kota di Sumut ia mengklaim perpustakaan Kota Medan perpustakaan satu-satunya yang menyiapkan bahan pustaka tunanetra.

“Jadi bagi masyarakat medan atau  yang keluarganya penyandang disabilitas atau seorang tunanetra bisa membaca buku disini untuk sebagai refreshing atau menambah ilmu. Sebab buku-buku braille sudah lengkap sekitar puluhan ribu tersedia di sini dan kita memang berikan satu ruangan khusus yang nyaman,” pungkasnya. (Diva Suwanda)