Ribuan Rumah Pesisir Pangkalan Brandan Terendam Pasang Rob

Dampak pasang rob atau pasang perdani pada malam hari , ribuan rumah pesisir di Kabupaten Langkat dan gang terendam air laut

LANGKAT | Banjir akibat gelombang pasang air laut atau pasang rob/pasang perdani kembali melanda pesisir pantai Pangkalan Brandan atau pesisir Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Meskipun sudah menjadi langganan, namun bencana itu tetap menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga.

Sejumlah desa dan kelurahan di pesisir yang dilanda rob di antaranya Desa Perlis, Desa Kelantan, Desa Teluk Meku, Desa Jaring Halus, Desa Kuala Langkat, Desa Serapuh, Desa Pulau Kampai, Desa Pulau Sembilang, Kelurahan Brandan Timur, Kelurahan Beras Basah, Kelurahan Tangkahan Durian atau Pesisir Kabupaten Langkat.

Banjir rob di Pesisir Langkat itu dilaporkan sudah terjadi tiap jelang pergantian tahun. ‘’Tapi yang paling gede robnya 15 hari bulan,’’ ujar warga Pesisir Kamis malam (15/11/2024).

Kak Adek salah satu warga pesisir Pangkalan Brandan mengatakan tidak bisa tidur, “Begadang kami, karena pasang perdani pada malam hari dan terjadi pada tiap mau pergantian tahun,” ujarnya.

Di tempat terpisah warga mengatakan, ketinggian banjir rob di desa desa pesisir itu bervariasi antara 10 – 60 centimeter. Tak hanya menggenangi jalan di lingkungan permukiman, banjir juga masuk ke rumah-rumah warga.

Menurut mereka di desa dan kelurahan pesisir Langkat, ada ribuan rumah yang dilanda banjir rob. “Jika digabung seluruh pesisir Langkat, maka ada ribuan rumah warga yang terendam banjir rob,” sebut warga.

Buat Tanggul

Berbeda dengan rob yang terjadi sebelumnya, kata Warga, rob kali ini baru datang di malam hari. Yakni, sekira pukul 00.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB. ‘’Setelah itu surut kembali. Pagi juga normal seperti biasa. Tapi malamnya datang lagi,’’ kata warga.

Menurut warga, meski sudah terbiasa dengan banjir rob, namun tadi malam warga sangat terganggu. Karena tingginya banjir rob. Pasalnya, jalan-jalan di lingkungan rumah Sei Bilah Timur simpang tiga, tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.

‘’Jadi kalau warga ada keperluan ke luar rumah, mereka ngoyok (berjalan kaki menerjang banjir). Motor gak bisa keluar. Ada yang dipaksakan pun akhirnya mogok,’’ kata warga.

Warga juga sudah melakukan antisipasi untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat banjir rob. Di antaranya dengan menaikkan barang-barang berharga, seperti barang elektronik dan perabot rumah, ke tempat yang lebih tinggi sebelum banjir rob datang.

Selain itu, warga ada juga membuat tanggul dadakan pada siang hari dari kayu maupun tembok bata. Hal tersebut untuk menahan air yang masuk ke dalam rumah.

Warga mengungkapkan, berdasarkan informasi dari nelayan, ketinggian gelombang pasang diperkirakan akan terjadi hingga Empat hari kedepan. Untuk itu, dia minta agar warga yang tinggal di pesisir agar selalu berhati -hati.

Reporter : Muslim