SERGAI| Setelah Sabtu (7/1/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB Ketua DPC LSM Komunitas Pemburu Korupsi ( KPK ) Serdang Bedagai ( Sergai ) Pono (51) warga Dusun I Desa Paya Lombang Kecamatan Tebing Tinggi Sergai tewas karena terlindas truk kontainer, kemudian pada Sabtu sore (7/1/2023) sekitar pukul 16.45 WIB, seorang Balita yang belakang diketahui bernama Arfan Rasyid Alfarezi (3) warga lingkungan 19 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan juga tewas terlindas truk ditempat yang sama, di Titi putih perbatasan antara Kecamatan Sei Rampah dengan Kecamatan Sei Bamban Sergai.
Menurut beberapa warga setempat, korban tewas terlindas truk setelah terlepas dari gendongan orang tuanya diatas sepeda motor yang mereka kendarai.
“Yang kutau orang itu posisi nya diantara kendaraan dan ngerem mendadak, jadi anaknya terjatuh dan kemudian terlindas truk, padahal truk nya nggak kencang, cuma karena mungkin nggak tau kalau ada yang jatuh, ya truk itu jalan aja dan melindas anak itu”. Kata Purba, seorang warga yang tinggal di depan tempat kejadian.
Sementara itu menurut Kanit laka Satlantas Polres Sergai Ipda R Helmi, sebelum kejadian, korban yang masih balita dibonceng oleh ayah nya Muhammad Rahmat (38);dan diapit oleh ibunya Yunita Sari Dewi (28)dengan mengendarai sepeda motor Honda vario BK -6616-AIJ dari arah Medan menuju Tebing Tinggi.
sesampainya di TKP lanjut Helmi, saat mendahului mobil Mitsubishi Truk Tronton BK-9515-XC dari sebelah kiri, melalui jalan yg menyempit, Tidak memperhatikan arus lalu lintas yang ada, sehingga Muhammad Rahmat mengerem mendadak dan karena keadaan badan jalan berpasir, mengakibatkan Sepeda motor yang ditompangi ketiganya terjatuh.
“Arfan Rasyid Alfarezi terhempas ke sebelah kanan dan masuk ke bawah kolong dan terlindas Roda belakang sebelah kiri mobil Mitsubishi truk tronton BK 9515 XC yang dikemudikan oleh Nazrul Azri”. Kata R Helmi.
Sementara itu ayah dan ibu korban selamat dalam kejadian tersebut.
Akibat kejadian tersebut, Ibu korban Yunita Sari Dewi saat berada di rumah sakit umum Melati Desa Pon sempat sok melihat putranya sudah tidak bernyawa lagi.
Reporter : Pujianto