ULUAN- Menyikapi minimnya minat kaum milenial khususnya anak sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SLTA) terhadap kesenian budaya Batak seperti tarian Tor tor membuat pihak pengelola SMA Negeri 1 Uluan mendirikan sebuah sanggar.
Kepala SMAN 1 Uluan, Ani Sefriana Nadapdap, SPd, MSi saat dihubungi di kantornya di Lumban Nabolon, Kecamatan Uluan, Sabtu (12/10/2019) mengaku merasa terpanggil melihat kecintaan kawula muda sudah pada titik memprihatinkan terhadap seni kearifan lokal itu.
Didampingi Try Wanyta Manurung, SPd, guru pelatih tari Tor tor itu, Ani menceritakan, melihat minimnya minat para remaja itu, akhirnya tidak lama setelah dirinya menjabat kepala sekolah di SMAN 1 Uluan langsung mendirikan sebuah sanggar tari yang diberi nama Sanggar Dos Ulina.
“Sanggar Tari Dos Ulina ini sudah berdiri sejak 3 Tahun yang lalu dan kita latih setiap hari Jumat sore usai pelajaran di sekolah,” jelasnya.
Sementera itu, Try Wanyta menambahkan bahwa selain melatih tarian Tor tor, pihaknya juga melatih tarian Dancer. “Jumlah anggota inti Tor tor sebanyak 11 orang, dan dancer sebanyak 13 orang, sedangkan 10 orang menjadi anggota biasa,” sebutnya.
“Semuanya anggota sanggar itu adalah siswa SMAN 1 Uluan sendiri, yang kita rekrut dan seleksi dari kelas X hingga XII,” tambahnya.
“Semoga seni tor tor sebagai salah satu kearifan lokal dapat lestari sepanjang masa, sebagain salah sagu peninggalan leluhur suku Batak yang tidak ternilai harganya. Horas,” pungkas Ani mengakhiri.
Reporter : Bernard Tampubolon