MEDAN | Setelah mengalami lonjakan cukup drastis beberapa pekan sebelumnya, mulai seminggu terakhir harga cabe di pasaran Kota Medan dan sekitarnya saat ini kembali turun mencapai 50 persen.
Jika tiga minggu lalu harga cabe merah dijual para pedagang rata rata mencapai Rp36.000/Kg atau Rp9.000/seperampat kilo, pada poerdagangan Minggu (08/12/2024) rata rata pedagang menjualnya Rp4.000/seperampat atau Rp16.000/Kg.
Turunnya harga cabe merah tersebut menurut para pedagang karena persediaan di pasaran melimpah, sementara permintaan pasar normal.
“Sudah beberapa hari terakhir persediaan cabe di distributor/toke melimpah, terutama cabe merah sehingga harganya anjlok dibanding dua minggu sebelumnya yang melonjak,” sebut Inang Jeges di pusat perbelanjaan tradisional Pasar III Datuk Kabu Tembung.
Para pedagang tidak tahu secara pasti kenapa harga terjun dalam seminggu terakhir. Yang penting bagi mereka saat ini kembali normal sehingga penjualan ke konsumen stabil dan tidak menguras modal mereka selaku pengecer.
Sedang Panen
Sementara pedagang lainnya bernama Teguh saat dikonfirmasi menyebutkan, diperkirakan penurunan harga cabe saat ini karena hasil panen petani melimpah, walau terjadi hujan gunung dalam beberapa minggu terakhir.
Sedangkan seorang agen yang dikonfirmasi di Pasar MTC Jalan Pancinbg sebagai gudang penyalur berbagai jenis sayuran gunung mernyebutkan, saat ini sentra produksi seperti Tanah Karo dan daerah lainnya sedang waktunya panen.
“Biasanya setiap musim hujan harga selalu naik drastis akibat bakal buah rusak akibat gempuran hujan, tetapi tahun ini saat turun hujan gunung pas waktunya petani sedang panen sehingga persediaan barang banyak, sementara permintaan pasar stabil, sehingga harga menjadi turun,” sebut Boru Regar.
Selain dari Tanah Karo, produksi cabe juga datang dari daerah petani daratan seperti kawasan Medan Marelan, Deliserdang, Langkat dan lainnya yang selama ini sebagai sentra penghasil aneka sayur mayur. OR – 07