Sugianto Makmur menyebutkan, masalah Harimau Sumatera yang sempat meresahkan warga kampung sekitar hutan habitat harimau tersebut dibahas antara Pemkab Langkat dan Kepala Balai BKSD Sumut. Dari rapat itu membuahkan hasil riel, seperti ternak dikandangkan, penghalauan Harimau Sumatera bersama instansi instansi, pemasangan kandang jebak, lakukan sosialisasi, pembuatan pos jaga dan perhutanan sosial dengan masyarakat. “Kita juga berharap alat-alat penyelamat Harimau juga perlu disediakan dan dilengkapi,” ujarnya.
Sugianto berharap hasil pertemuan Pemkab dan BKSDA meminta warga masyarakat agar tidak membunuh Harimau Sumatera yang masuk kampung, khususnya para pemburu hewan agar membatasi perburuan di hutan-hutan, supaya keseimbangan alam tetap ada dan Harimau tetap punya makanan. “Jangan setelah jatuh korban dan Harimau dibunuh warga baru ditangani. Sayang kalau ada yang mati, karena Harimau Sumatera termasuk hewan liar yang sudah langka, harus dijaga kelestariannya,” katanya.
Anggota dewan dari PDI Perjuangan ini juga telah mengkonfirmasi masalah Harimau Sumatera masuk ke kampung kepada Camat Bahorok telah membuat 2 perangkap untuk evakuasi Harimau Sumatera di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok. Pihak camat bersama perangkat desa juga sudah mensosialisasikan dan menghimbau warga agar mengkandangkan ternak di malam hari. Dimana kandang dibuat dinas terkait, sedangkan lahan dari warga. Pihak camat juga telah menyurati Balai Besar KSDA segera mengevakuasi Harimau Sumatera.cr-03