JAKARTA – Disutradarai Ponty Gea, film layar lebar Sang Prawira bercerita nasib seorang pemuda di tepian Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) yang ingin menjadi anggota polisi.
Namun sayang, niatannya itu terganjal perbedaan pemikiran orangtuanya. Kedua orangtuanya tak sejalan sekaitan nasib anaknya selepas tamat dari bangku SMA.
Sang ibu, ingin menuruti kemauan anaknya jadi polisi. Namun ayahnya memilih agar sang anak bekerja di luar negeri.
Menghasilkan uang banyak untuk membantu kehidupan perekonomian keluarga yang dibawah garis kemiskinan.
Film ini terlahir dari inspirasi para pejabat Utama Polda Sumut yang kemudian diperkaya oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Agus Andrianto.
Di sini diceritakan sosok seorang polisi yang berani dan tangguh. Film itu juga sarat muatan pesan moral pedagogis (strategi pembelajaran) kepada masyarakat.
Setidaknya ada hampir 130 titik syuting dalam film ini yang tersebar di beberapa daerah; seperti Karo, Simalungun, Tobasa, Humbahas, Asahan, Tanjungbalai, Sibolga, Nias, Medan, Semarang (Akpol) dan Jakarta (Mabes Polri).
Film ini diperankan hampir seluruhnya oleh personel kepolisian yang bertugas di Polda Sumut, Polda Jateng, Akademi Kepolisian dan Mabes Polri.
Uniknya dalam film ini juga diperankan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berperan sebagai pengajar berpangkat Kombes di Akpol Semarang.
Selain Ganjar, Menko Maritim Luhut Panjaitan, Mendagri Tito Karnavian, Menkumham Yasona laoly, As SDM Polri Irjen Pol Eko Indra Heri ditambah Pangdam I/Bukit Barisan juga terlibat dalam film yang akan tayang serentak di bioskop XXI tanggal 28 November 2019 mendatang. (Diva Suwanda)