MEDAN | Prihatin, melihat kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan yang kian hari semakin ‘sepi’ pasien, dibanding rumah sakit swasta lainnya di Kota Medan. Padahal gedung dan prasarana keselamatan lainnya yang dimiliki rumah sakit daerah milik Pemko Medan tersebut, tidak kalah bersaing dengan rumah sakit swasta favorit.
“Kita sangat prihatin melihat kondisi RSUD Pirangadi saat ini. Kian hari semakin sepi pasien. Solusi mengatasi masalah ini, yakni RSUD Pirngadi harus mengubah imel ‘menakutkan’ yang hari tertanam di masyarakat Kota Medan, ” tegas Zakiyuddin Harahap ketika ditemui di Posko Pemenangannya di Jalan Gurilla Medan, Rabu (21/8/2024) malam.
Image ‘menakutkan’ yang dimaksud Bakal Calon (Balon) wakil walikota Medan berpasangan dengan Rico Waas ini, terkait pelayanan kurang baik diberikan RSUD Pirngadi.
Bahkan, Zaki mengaku dirinya juga pernah menyaksikan langsung bagaimana kurang baiknya pelayanan RSUD Pirngadi.
“Saat itu saya ikut mengantar keluarga yang mau diopname di Pirngadi. Yang saya lihat selimut pasien yang diberikan ke keluarga teman yang baru saja masuk, terlihat masih ada noda bekas darah,” ungkap putra mantan Bupati Tapsel alm. M Saleh Harahap ini.
Melihat adanya bekas noda darah, Zaki menduga bahwa selimut tersebut mungkin saja bekas pasien lain atau belum dicuci. Spontan, Zaki meminta kepada perawat untuk mengganti seprai tersebut.
Image ‘menakutkan’ lainnya terhadap RSUD Pirngadi, ungkap Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut ini, opini negatif rumah sakit Pirngadi sebagai tempat orang meninggal.
“Warga Kota Medan merasa ketakutan kalau dirujuk ke RSUD Pirngadi. Kalau ini terus dibiarkan, bisa gawat,” ketusnya.
Zakiyuddin berpendapat untuk menyelamatkan RSUD PirngadiPirngadi dari kebangkrutan, Pemko Medan sebagai pemilik harus konsentrasi melakukan pembenahan. Langkah yang bisa diambil, sebut pengusaha muda ini, harus dilakukan Reformasi mental di management RSUD Tirtanadi.
“Kalau konsep saya, pertama kita wajib menerapkan budaya senyum,” tambahnya.
Dalam pelayanan, jelas Zakituddin, seluruh pegawai dan para medis membudayakan senyum dan ramah kepada pasien ataupun keluarga pasien.
lainnya, tandanya, masalah kebersihan. Hal ini sangat penting, karena fungsi rumah sakit, yakni membantu orang untuk sembuh dari penyakitnya, bukan menjadi bertambah sakit.
“Kalau kebersihan rumah sakit tidak menjadi skala prioritas, bagaimana pasien disana bisa sembuh dari penyakitnya,” tegasnya.
Menurut Zakiyuddin, hal lain yang perlu dibenahi di RSUD Pirngadi, yakni masalah pelayanan.
“Coba kita lihat saja sekarang, antrian panjang bisa kita lihat di loket-loket pendaftaran. Ini salah satu penyebab masyarakat ‘alergi’ ke RSUD Pirngadi, ” katanya.
Pada kesempatan itu Zakiyuddin juga memberikan apresiasi kepada kebijakan Walikota Medan Bobby Nasution, yang telah memberikan fasiltaa kesehatan gratis bagi seluruh warga Kota Medan.
“Sebagai rumah sakit milik Pemko Medan, seharusnya fasilitas Kesehatan gratis ini disikapi dengan pelayanan prima. Sehingga warga Kota Medan memilih RSUD Pirngadi bukan rumah sakit swasta. Kan sangat kesehatan anggaran kesehatan gratis yang dialokasikan Pemko Medan, masuk ke kantor rumah sakit swasta, ” jelasnya.
Diakhir perbincangan, Zakiyuddin mengaku optimis management RSUD Pirngadi masih bisa diperbaiki dan diuprgade, sehingga bisa bersaing dengan rumah sakit lainnya di Kota Medan.
“Saya berkeyakinan RSUD Pirngadi bisa maju dan bersaing dengan rumah sakit swasta lainnya. Terpenting semua stake holder terkait serius untuk menyelamatkannya, ” tegas Zaliyuddin Harahap.
Reporter : Ika Anshari