DELI SERDANG | Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara bersama dengan Dinas P3AP2KB melaksanakan kegiatan Orientasi Kartu Kembang Anak (KKA) Tingkat Kabupaten Deli Serdang yang diikuti oleh PKB/PLKB, kader BKB, keluarga yang memiliki Baduta yang berjumlah 400 orang, dan terbagi menjadi 6 (enam) angkatan.
Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Dinas P3AP2KB, Rismawati Sibanuarea mewakili Kepala Dinas. Turut hadir Ketua Tim Ketahanan Keluarga dan Percepatan Penurunan Stunting (KKPS) Perwakilan BKKBN Sumut, M.Ancha Sitorus bererta tim, Kabid KSPK Dinas P3AP2KB Deli Serdang. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Dinas P3AP2KB Kab.Deli Serdang, Selasa (2/10).
Dalam Sambutannya Ancha menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah-satu upaya dalam percepatan penurunan stunting melalui pemantauan perkembangan anak sejak usia dini dengan menggunakan KKA.
“Total akan dilatih 3.974 orang peserta di seluruh Sumut,” ungkap Ancha.
“Melalui penggunaan KKA ini, kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi Stunting atau tidak,” jelas Ancha lebih lanjut.
Menurut Ancha usia dini merupakan periode emas (golden age) sekaligus masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak pada masa dewasanya, kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan.
“Kartu Kembang Anak (KKA) berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orangtua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Dinas P3AP2KB Kabupaten Deli Serdang, Rismawati yang menyampaikan bahwa KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi 7 aspek perkembangan yakni Motorik Kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, tingkah laku sosial dan menolong diri sendiri.
Kegiatan Orientasi Penggunaan KKA di kelompok BKB Tingkat Kabupaten Deli Serdang ini bertujuan untuk menurunkan angka prevalensi Stunting terlebih di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). (Red)
