GAYOLUES – Bupati Gayo Lues H Muhammad Amru, pimpin rapat koordinasi tentang penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi yang digelar Dinas Pertanian Gayo Lues.
Rakor ini bertujuan membentuk pemahaman dan mengurangi masalah yang sedang terjadi, tentunya memberikan swasembada pangan serta pertumbuhan produksi petani.
Amru menyebut, terjadinya pemanggilan terhadap pemilik kios mungkin dikarenakan ada dugaan kecurigaan penegak hukum bahwa pupuk bersubsidi untuk Gayo Lues disalurkan ketempat lain.
“Semoga nanti ada solusinya, tapi kami ingatkan kepada pemilik kios jangan menilai kalau dipanggil polisi akan dipenjara, karna kalau kita tidak salah jangan pernah takut, terkecuali memang benar melakukan kesalahan,” katanya di ruang rapat Bupati setempat, Rabu (5/2/2020).
Kepada pemilik kios yang menjual pupuk bersubsidi, agar tidak patah semangat karna bisa berefek sangat luas dan berdampak kepada masyarakat.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Gayo Lues, Zakaria S HUT mengatakan, bahwasanya kouta pupuk bersubsidi ditahun 2019 sebanyak 1.700 ton akan tetapi hanya untuk komoditi pangan, sedang untuk tahun 2020 ini sebanyak 2.500 ton untuk seluruh komoditi.
Coba dibayangkan bagaimana sulitnya memenuhi kebutuhan dan relakulasi karna harus memperhitungkan seluruh komoditi, untuk persawahan saja sampai saat ini sudah mencapai kurang lebih sekira 4.500 hektar belum lagi bentuk komoditi lainnya.
“Yang kami harapkan pada rapat hari ini untuk saling berbagi solusi untuk menguraikan masalah yang ada pada saat ini,” jelasnya.
Sementara, salah satu distributor Gayo Lues, Sulaiman menyampaikan, untuk tahun 2019 pupuk bersubsidi yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani, sebab yang dibutuhkan lebih dari yang disediakan,” yang ada hanya 1.700 ton sedangkan yang membutuhkan 2.000 lebih,” cetusnya.
Kemudian, beberapa waktu belakangan ini seluruh pemilik kios atau pedagang yang menjual pupuk bersubsidi merasa resah dikarnakan adanya panggilan dari pihak kepolisian mengenai langkanya pupuk bersubsidi saat ini.
“Kami meminta arahan kepada Bupati agar masalah ini bisa teratasi, karena pemilik kios sudah merasa tidak nyaman,” sebutnya.
Lanjut Sulaiman, jika masalah ini tidak teratasi maka seluruh pemilik kios yang menjual pupuk bersubsidi sudah sepakat untuk mengundurkan diri menjual pupuk subsidi kepada masyarakat,” jika tidak ada solusinya maka kios tidak mau lagi menebus pupuk bersubsidi kepada kami selaku distributor,” keluhnya.
Reporter: Putra