Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan telah mempersiapkan sejumlah program dalam rangka mewujudkan Kota Medan bersih sampah. Selain menangani kembali pengelolaan sampah yang sempat ditangani kecamatan, DKP juga telah melakukan penambahan armada.
Di samping itu juga akan mengoperasikan kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang guna mendukung TPA Terjun untuk menampung sampah yang dihasilkan warga setiap harinya.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi melalui Kadis DKP H M Husni di Medan, Senin (14/1).
Dikatakan Husni, salah satu kendala yang dialami DKP dalam penanganan sampah karena kurangnya moda angkutan sampah. Sebab, angkutan pengangkut sampah yang dimiliki tidak sebanding dengan sampah yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan DKP, jelas Husni, setiap warga Kota Medan menghasilkan 0,7 kg sampah perhari. Jika dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Medan yang saat ini mencapai sekitar 2,9 juta, maka sampah yang dihasilkan warga setiap harinya sekitar 2.000 ton. Ditambah lagi wilayah Kota Medan cukup luas dengan memiliki 21 kecamatan, 151 kelurahan dan 2001 lingkungan.
“Sebelum 2018, moda angkutan yang masih bisa dioperasikan untuk mengangkut sampah hanya berjumlah 273 unit. Menyikapi minimnya jumlah moda angkutan sampah itu, makanya kita melakukan penambahan 40 unit konvektor dan konvektor, termasuk becak di tahun 2018. Jumlah ini pun masih dirasakan kurang, karenanya kita berupaya melakukan penambahan kembali di tahun 2019. Rencananya, ada 20 unit konvektor serta moda pendukung lainnya seperti alat berat, amrol dan bak sampah yang ditambah. Penambahan ini juga kita lakukan berdasarkan bentangan dan luas jalan di Kota Medan,” kata Husni.
Apabila jumlah moda angkutan smapah itu terpenuhi, Husni pun optimis pengangkutan sampah akan dilakukan mulai dari hulu sampai hilir. Artinya, pengangkutan sampah mulai dilakukan dari wilayah tempat tinggal masyarakat hingga TPA.
”Semoga tahun ini penambahan armada angkutan sampah terealisasi. Dengan demikian sleuruh smapah yang ada ada dapat diangkut hingga TPA,” jelasnya.
Di samping armada, Husni pun optimis penanganan sampah akan lebih maksimal di tahun 2019. Sebab, penanganan sampah kembali ditangani DKP sehingga seluruh personel beserta peralatan yang ada dapat dimobilisasi untuk mengatasi permasalahan sampah, termasuk pasukan Melati dan Bestari.
Sebab, Husni mengaku pihaknya telah mempersiapkan SOP terkait tata pengelolaan sampah sehingga lebih maksimal. “Dengan SOP tersebut, masing-masing telah memiliki sistem kerja dan mengetahui apa yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab,” jelasnya.
Mantan Kadispenda Kota Medan itu selanjutnya menambahkan, penanganan sampah harus didukung dengan keberadaan TPA. Saat ini bilang Husni, TPA yang dioperasikan hanya TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan dengan lahan seluas 12 hektar.