MEDAN- Pakar Komunikasi Politik Dr Aswan Jaya menyebut, setahun kepemimpinan Edy Rahmayadi sebagai Gubsu hanya banyak melakukan kegiatan seremonial saja dan belum ada kinerja dan kebijakan yang begitu disebut sebuah prestasi.
” Kalau boleh saya menyebutkan setahun ini 80 persen kerja Gubsu hanya kegiatan seremonial saja, dan 20 persen lagi marah-marah sama bawahan, kepala daerah dan sejumlah masyarakat yang melakukan aksi di Kantor Gubsu,” kata Aswan dalam ceramahnya pada Diskusi Publik, 1 Tahun Gubsu Edy Rahmayadi, Calon Tunggal Dirut Bank Sumut, Titipan atau Terbaik? yang digagas oleh Korcab PMII dan PW HIMMAH Sumut, Selasa (6/8/2016) di Amaliun Foodcort Jalan Amaliun Medan .
Aswan yang ketika itu menyampaikan materi dengan judul ‘Sampah Peradaban’ menyebutkan bahwa jika seorang pemimpin ingin diingat oleh masyarakatnya maka harus menghasilkan prestasi dan kinerja yang monumental sehingga pemimpin tersebut layak dibangunkan sebuah prasasti untuk diingat akan jasa-jasanya.
” Nah kalau kita lihat kepemimpinan di Sumut beberapa waktu belakangan ini , dimulai dari Gubsu Syamsul Arifin, Gatot Pudjonugroho, HT Ery Nuradi, belum ada prestasi yang dihasilkan.
Yang ada hanya catatan panjang korupsi dan mencatatkan Sumut sebagai provinsi yang Gubernur nya dua kali masuk penjara karena korupsi dan Anggota DPRD nya yang paling banyak masuk penjara karena korupsi.
Pertanyannya apakah Edy Rahmayadi mau seperti ini? tentunya kita tunggu priodesasi kepemimpinan Edy Rahyamadi ini,” kata Aswan.
Aswan mengungkapkan secara pribadi dia menilai belum ada prestasi yang dibuat oleh Edy selama setahun kepemimpinaan beliau sebagai gubernur di Sumut. Ada beberapa pernyataan Edy yang akan membuat stadion olahraga yang layak dan baik seperti Gelora Bung Karno namun sampai saat ini belum terwujud.” Jadi saya melihat kinerja Edy masih sebatas sermonial saja,” kata Aswan kembali.
Laporan : Satria