Harga Kelapa di Medan Masih Menjulang, per Butir Bisa Rp15.000

Pedagang buah kelapa di pasar Sei sikambing Medan. Rabu (30/4/2025). Orbitdigital/ Iwan gunadi

MEDAN | Harga kelapa di Kota Medan masih bertahan mahal. Sejak mulai naik pada awal tahun dan mencapai puncaknya pada menjelang Hari Raya Idul Fitri lalu, belum terlihat tanda-tanda harga kelapa akan turun dan kembali harga normal.

Pantauan Orbit ke sejumlah pasar tradisional di Kota Medan, Rabu (30/4/2025), harga kelapa parut dijual pedagang berkisar Rp12.000 hingga Rp15.000 per butir. Sedangkan untuk kelapa bulat dijual antara Rp7.000 hingga Rp11.000 per butir.

Menurut keterangan pedagang, penyebab harga kelapa saat ini masih menjulang tinggi lantaran terus berkurangnya pasokan kelapa ke pedagang.

Pedagang bahkan kesulitan mendapatkan kelapa untuk kembali mereka jual. Kalau pun pasokan kelapa ada, harga pengambilan dari pedagang pemasok sudah tinggi.

“Saat ini mendapatkan buah kelapa sulit. Harga naik dan mahal, biasanya harga Rp30.000, kini bisa mencapai Rp55.000 hingga Rp60.000 per ikat yang berisi 6 buah. Tergantung ukuran besar kecil buah kelapanya, naiknya pun hingga mencapai 80 %,” ungkap Yunita, pedagang kelapa di Pasar Sei Sikambing, Jalan Kapten Muslim, Rabu.

Yunita mengaku kelapa yang dia jual berasal dari Tanjung Pura, Langkat. Kelapa itu dibawa pemasok dengan menggunakan mobil pickup.

Ia menambahkan, dampak dari mahalnya harga kelapa membuat minat konsumen membeli kelapa belakangan ini juga semakin berkurang.

Terutama kalangan ibu rumah tangga, sekarang menurutnya cenderung mengurangi belanja kelapa atau mengurangi masakan menggunakan santan kelapa.

“Iya, untuk saat ini pembeli (kelapa) berkurang. Orang lebih memilih (belanja) kebutuhan lain dalam mengolah masakan dengan tidak menggunakan santan kelapa. Dikarenakan harga buah kelapa yang mahal,” terangnya. (OM-11)