MEDAN-Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) dari berbagai Fakultas diajak untuk menjadi polisi bagi dirinya sendiri.
Hal ini juga berlaku agar mahasiswa terhindar atau terpapar dari penyalahgunaan narkotika.
Begitu juga sebagai mahasiswa harus ikut serta menjaga Keamanan Ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Hal ini dikatakan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto pada kuliah umumnya di Auditorium Unimed Rabu (16/10/2019).
Kuliah umum itu bertema: Strategi Penanganan Kamtibmas dan Penanggulangan Narkoba.
Dalam kuliah umum yang dimulai pukul 09.00 wib itu, Agus mengatakan gangguan Kamtibmas banyak terjadi diakibatkan kasus narkotika.
Karena itulah pihaknya terus melakukan upaya-upaya preventif untuk menangani kantibmas dan peredaran narkoba.
Saat ini dikatakanya, Polda Sumut banyak melakukan kegiatan bukan hanya menjadi ‘pemadam kebakaran’ atas suatu kejadian.
Ia mengatakan polisi di bawah pimpinannya, berusaha mencari akar permasalahanya kemudian mencari solusi.
“Dengan upaya preventif yang kita lakukan itu sehingga gangguan Kamtibmas di Sumut relatif turun. Itu juga karena terus melakukan pendekatan-pendekatan secara persuasif,” tegasnya.
Agus menegaskan jika peredaran narkoba mau turun, polisi harus tidak berhenti bertindak. Ia pastikan kasus narkoba pasti turun.
“Turun dalam arti peredarannya masih banyak di masyarakat. Tetapi semakin gencar kita melakukan penindakan tentunya aktifitas mereka tentu lebih terbatas, dan kasusnya akan banyak kita ungkap,” sebutnya.
“Kita mau polisinya aktif atau polisinya diam? Sekarang kita aktif agar peredarannya jangan sampai merebak,” tambahnya lagi.
Ketika ditanya berapa persentase kalangan intelektual dan mahasiswa dan pelajar yang terpapar narkoba, Agus tidak merinci.
Namun, katanya, siapa saja bisa menjadi pecandu dan penyalahguna narkoba.
MoU Unimed dan Poldasu
Ia mengaku telah mengimbau dan mengajak kepala daerah menyiapkan tempat rehabilitasi. Selain melakukan operasi di pintu masuk jalur distribusi peredaran narkotika yang ada di Sumut.
“Baik melalui jalur Aceh, jalur kita sendiri mulai Tanjung Balai, Labuhan Batu, Sergai kita kunci kemudian yang masuk dari Pekanbaru juga kita kunci, makanya perlu kerjasama semua pihak,” terangnya.
“Untuk menanggulangi bahaya narkotika utamanya merehap para pencandu dan penyalah guna, karena kalau mereka tidak direhab mereka tidak akan bisa pulih maka korbannya akan lebih banyak.”
Sebelumnyamembuka secara resmi kuliah umum ini, Dr. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes, mengatakan Unimed terus menjaga Kamtibmas di lingkungan.
Hal itu, kata Syamsul, dibuktikan dengan tidak adanya mahasiswa yang tertangkap dan terlibat pada aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Demi menjaga Kamtibmas ini, Unimed dan Kapolda akan bersinergi, ini kita tegaskan dengan adanya MOU antara Unimed dan pihak kepolisian,” ujarnya. (Diva Suwanda)