TANAH KARO- Tangisan dan derai air mata keluarga korban pembunuhan tidak terbendung lagi saat jenazah Jupri Bangun (36) tiba dirumah keluarganya di Desa Rimokayu Kecamatan Payung, Selasa (21/4/2020), para keluarga dan tetangga yang telah bersiap-siap menanti kedatangan jenazah pun turut menangis histeris.
Jupri Bangun yang tewas dibunuh abang beradik RIS (31) dan MS (27) kemarin, meninggalkan tiga orang anak dari hasil perkawinannya dengan Beru Sitepu.
Sesuai dengan agama yang dianut korban (Islam), maka pihak keluarga langsung mengebumikannya setelah sebelumnya memandikan jasad korban terlebih dahulu di Mesjid Desa Rimo Kayu dan langsung mengantarkannya ketempat peristirahatannya yang terakhir.
Disela-sela penguburan,diperoleh informasi, bahwa korban yang sehari-harinya dengan panggilan nama Teger mandah ke desa Ajinembah Kecamatan Merek dari desa Rimo Kayu Kecamatan Payung akibat Erupsi Gunung Sinabung. Semenjak itu, putra sulung dari dua bersaudara berdomisili di Desa Ajinembah hingga akhir hayatnya.
Dari cerita beberapa keluarga korban, diantaranya Nande Brian Br Sitepu (47) mengatakan,kami keluarga sangat terpukul atas kepergian Teger dengan cara tidak wajar. Keponakan saya dibunuh pelaku dengan cara sadis.
Sekedar mengingatkan,Jupri tewas sesacara mengenaskan ditangan abang beradik, RIS (31) dan MS (27) saat berada di warung kopi milik Zulkifly Ginting di desa Ajinembah Kecamatan Merek,Senin (20/4) sekira pukul 22:00 wib.”kini kedua pelaku sudah ditahan di Polres Tanah Karo untuk mempertanguung jawabkan perbuatannya.
Reporter : Daniel Manik