LABUHANBATU I M Syahdi Siregar (71), warga Jalan WR Supratman No 22, Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu melaporkan Asia ke Polres Labuhanbatu karena diduga telah melakukan penyerobotan tanah serta merusak puluhan pohon kelapa sawit milik anaknya.
Melalui surat kuasa khusus, M Syahdi Siregar telah melaporkan Asia sesuai dengan nama panggilannya ke Polres Labuhanbatu pada tanggal 26 Juli 2025 lalu, karena terlapor Asia telah melakukan penyerobotan tanah serta merusak pohon kelapa sawit miliknya di jalan Dusun Bukit Medan, Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu.
Pernyataan tersebut dikatakan M Syahdi Siregar kepada sejumlah wartawan, Kamis (9/10/2025), serta memperlihatkan bukti laporannya ke Polres Labuhanbatu yakni, surat tanda penerimaan laporan nomor : STTPL/B/B91/VII/2025/SPKT/Polres Labuhanbatu/ Polda Sumatera Utara.
Dalam laporannya, M Syahdi Siregar mengatakan, mengetahui kejadian tersebut pada hari Minggu, tanggal 11 Pebruari 2025 lalu, sekira Pukul 10.00 WIB, saat dirinya pergi ke ladang kelapa sawit milik M Ali Komeni Siregar dan mefta Liza untuk mengecek apakah sudah bisa di panen atau belum.
Sesampainya di kebun kelapa sawit, pelapor melihat ada parit bekoan baru yang melewati batas tanah milik M Ali Komeni Siregar dan mefta Liza Siregar. Melihat parit bekoan tersebut, pelapor selanjutnya mencari tahu siapa yang telah membeko tanah tanahya. Kemudian pelapor mendapat informasi yang membuat parit bekoan adalah Asia. Selanjutnya, pelapor menemui terlapor Asia untuk bertanya.
Setelah menanyakan langsung kepada terlapor Asia, terlapor membenarkan telah membuat parit bekoan dan mematikan puluhan pohon kelapa sawit milik pelapor yang mengakibatkan pelapor mengalami kerugian sekitar Rp200 juta.
“Saya dan teman saya Budi bertemu dengan pelapor Asia sekitar bulan April 2025 lalu. Pelapor membenarkan telah membeko serta mematikan pohon kelapa sawit saya sekitar 20 puluhan batang,” terang M Syahdi.
M Syahdi Siregar menambahkan, jalan, kolam ikan serta jembatan kecil miliknya rusak akibat dampak dari usaha batu pecah milik terlapor Asia. “Setiap hujan turun, mengakibatkan limbah batu pecah milik terlapor terbawa kedalam tanahnya yang mengakibatkan kolam ikannya tertutup pasir serta batu pecah milik terlapor,” pungkas M Syahdi Siregar.
Reporter : Robert Simatupang







