JAKARTA | Innalillahi wainnailaihi rojiun. Aktris senior yang juga aktif mengajar sebagai dosen serta politikus Marissa Haque, meninggal dunia pada Rabu, pukul 00:50 WIB. Kabar tersebut juga dibagikan oleh sang anak Marsha Chikita Fawzi dalam unggahannya di media sosial.
“Telah berpulang ke rahmatullah ibu Mariisa, ibu saya. Saya mohoonnnnn ibu,” tulis Chiki dalam unggahannya di akun instagram pribadinya @chikifawzi, Rabu.
Marissa Haque merupakan istri dari penyanyi Ikang Fawzi. Almarhumah pada saat masih hidup punya permintaan khusus bahwa hanya ingin dimakamkan di Tanah Kusir.
Chiki pun ingin memberikan yang terbaik untuk sang ibu, sehingga sedang mencari tahu siapa yang harus dihubungi.
“Ibuku cuma mau dimakamin di Tanah Kusir. Caranya gimana. Instagram, please do your magic. Mau beri yang terbaik buat ibu. Aku harus apa harus hubungi apa,” tulis Chiki dalam unggahan yang berbeda.
Sementara, anak sulungnya Isabella Muliawati Fawzi juga meminta doa bagi sang ibu.
“Innalillahi Wainnaillaihi Rojun, telah berpulang ke Rahmatullah Ibunda kami tercinta lbu @marissahaque. Mohon doanya untuk Ibu saya teman-teman beliau orangg baik. Cc @chikifawzi @ikangfawzi,” tulis Isabella dalam cerita pada akun instagramnya @bellafawzi_.
Hingga berita ini disiarkan, belum diketahui penyebab meninggalnya Marissa Haque, demikian informasi dilansir dari Antara..
Artis Papan Atas
Pada dekade 1980-an semua orang mengenal sosok Marissa Haque sebagai aktris film papan atas di Tanah Air. Ia telah membintangi puluhan film layar lebar di dekade tersebut.
Marissa Haque lahir di Balikpapan, 15 Oktober 1962 dari pasangan Allen Haque dan Nike Suharyah. Di tubuhnya mengalir darah Indo dari ayahnya yang merupakan keturunan Belanda-Prancis, sedangkan ibunya asli dari Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Marissa anak sulung dari keluarga yang juga terkenal di dunia hiburan, yakni Soraya Haque dan Shahnaz Haque.
Marissa tidak langsung terjun ke pangung hiburan dengan membintangi film. Ia mengawalinya lewat sanggar “Swara Mahardika”, milik Guruh Soekarnoputera, yang akhirnya turut membentuk kemampuannya dalam menyanyi dan menari.
Film pertamanya datang saat umurnya18 tahun, setelah Marissa diajak oleh sutradara M.T. Risyaf untuk berperan dalam film “Kembang Semusim”.
Namanya baru benar-benar dikenal oleh kritikus film dan masyarakat setelah akting apiknya dalam film “Tinggal Landas Buat Kekasih” pada tahun 1984. Film ini disutradarai oleh Sophan Sophian.
Lewat film tersebut Marissa meraih Piala Citra, penghargaan tertinggi untuk insan film Indonesia, sebagai Aktris Pembantu Terbaik.
Film tersebut juga membawanya bertemu belahan jiwanya, yakni Ikang Fawzi. Mereka akhirnya menikah pada 3 Juli 1986 dan dikaruniai dua orang putri Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.
Serius Studi
Dunia entertainment tidak menyilaukan Marissa yang terus serius dalam menuntut ilmu. Ia tercatat sebagai lulusan SMA unggulan SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta, kemudian melanjutkan perguruan tinggi hingga jadi Sarjana Hukum Perdata di Fakultas Hukum Universitas Trisakti.
Ia melanjutkan jenjang Magister Humaniora di Universitas Katolik Atma Jaya, Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta.
Terakhir Marissa meraih gelar Doktor pada Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2012.
Kiprah Politik
Marissa Haque belakangan lebih dikenal di dunia politik praktis. Ia pernah duduk sebagai anggota dewan di Senayan, yang kesuksesannya juga ditopang dari ketenarannya sebagai artis.
Pada Pemilu 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari PDI Perjuangan. Pertarungannya berhasil, ia lolos ke Senayan dari Dapil Bandung untuk periode 2004-2009.
Namun, dua tahun menjalani sebagai angggota legislatif, pada 2006, ia mengundurkan diri PDI Perjuangan karena dapat tawaran untuk menjadi calon wakil gubernur Banten mendampingi calon gubernur Zulkiflimansyah yang diusung oleh PKS. Sementara PDI Perjuangan sendiri mencalonkan Atut Chosiyah.
Sayang, pasangan Zulkifli-Marissa Haque kalah suara. Meski Pilgub Banten sudah selesai, perseteruan Marissa Haque dengan Atut berlanjut. Tuduhan Atut mendapatkan ijazah palsu dari Universitas Borobudur berujung ke ranah hukum.
Kekalahan dalam Pilgub Banten tersebut tak menghentikan karier politik Marissa. Ia bergabung dengan PPP pada 7 Oktober 2007. Dalam perjalanan politikya, pada 2012 ia pindah partai ikut partai suaminya di Partai Amanat Nasional (PAN). ***