Aceh  

Miris, Pelajar dan Mahasiswa Pemakai Narkoba di Indonesia Mencapai 2,29 Juta

GAYO LUES : Pemakai narkoba dikalangan pelajar dan mahasiswa pada tahun 2018 kemarin, mencapai 2,29 juta atau 3,21 persen dari jumlah pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Kemudian, tingkat pekerja sebanyak 1,51 juta orang atau 2,10 persen.

Hal itu disampaikan Kepala BNNK Gayo Lues, Fauzul Iman, ST, M.Si, saat menjadi narasumber dalam kegiatan yang bertema “Narkoba dan Strategi Pencegahan di Lingkungan Keluarga dan Masyarakat”, bertempat di Balai Desa Kutebukit Kecamatan Blangpegayon, Kamis (5/9).

Oleh sebab itu kata Ketua BNNK ini, untuk memberantas peredaran narkoba, tentu seluruh elemen masyarakat harus ikut terlibat dalam menangani permasalahan Narkoba, agar generasi Bangsa ini, khususnya Gayo Lues dapat terselamatkan, terhindar dan tidak terkontaminasi dengan Narkoba. “BNNK Gayo Lues tak akan berkompromi dengan jaringan narkoba ini,” tandasnya.

Selain itu, Fauzul Iman juga menyampaikan, program P4GN yang ada di BNN bukan hanya pemberantasan, tetapi juga memiliki program pencegahan dan pemberdayaan masyarakat serta program rehabilitasi bagi Pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika. Bahkan memiliki Klinik Pratama yang melayani rehabilitasi rawat jalan bagi korban penyalahgunaan Narkotika.

“Jika ada keluarga atau kerabat yang sudah terkontaminasi Narkotika, maka segera laporkan untuk secepatnya bisa direhabilitasi di Klinik Pratama BNNK Gayo Lues. Namun, para korban yang sudah ketergantungan, itu harus dirujuk untuk dirawat inap,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kute Bukit, Rabusah, dalam sambutannya meminta para peserta untuk mengikuti dengan serius pelaksanaan sosialisasi bahaya narkoba ini, dengan harapan, para peserta dapat menyampaikan informasi dampak akan bahaya narkoba, baik pada keluarga, tetangga dan lingkungan sekitarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Camat Blangpegayon, Suardi, SH, bahwa musuh paling berat saat ini adalah Narkoba dan Handphone. “Narkoba dan Handphone ini merupakan pembunuhan berdarah dingin, karena secara perlahan dapat mematikan seseorang akibat ketergantungan,” paparnya, seraya mengimbau pada orang tua untuk bisa mengawasi anak-anaknya serta membatasi pemakaian Handphone bagi anak yang belum cukup umur.

Reporter : Putra Ariga