ACEH SELATAN | Meskipun diserang oleh satwa dilindunghi, Tim BKSDA Aceh tetap siaga di kawasan hutan lindung.
Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Hadi Sofyan kepada awak media juga mengingatkan warga untuk tetap waspada saat beraktivitas di perkebunan, demikian ungkapnya saat dikonfirmasi.
Konflik satwa masif, pada saat Tim dari BKSDA di Aceh Selatan melakukan patroli di kawasan perkebunan di Desa Koto Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan, guna mengecek hutan konservasi di wilayah hutan lindung, Sabtu (28/01/2023).
Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Hadi Sofyan juga menyebutkan, beberapa orang dari Tim Patroli BKSDA melakukan pemantauan di wilayah perkebunan warga di Desa Koto Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh.
Penyerangan harimau tersebut terjadi pada saat hari ke lima patroli di daerah tersebut. Pada saat melakukan patroli, seekor Harimau Sumatera menyerang tim Patroli dari BKSDA tersebut, sehingga tim dari BKSDA berpisah melarikan diri menghindari serangan.
Beberapa rekan dari tim BKSDA terluka akibat diterkam harimau, di antaranya sdr. Hari Kafri selaku Ketua regu mengalami luka ringan dan 2 korban lainnya mengalami luka berat akibat cakaran dan gigitan harimau tersebut dan sudah dievakuasi ke Puskesmas Manggamat.
Ketua regu Patroli Tim BKSDA Haris Kafri mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu tanggal 28 Januari 2023 sekitar pukul 17.30. Pada saat tim dari BKSDA melakukan pemantauan hutan lindung hari kelima, bertemu dengan seekor harimau lalu menyerang tim dan melukai beberapa rekan termasuk dirinya, terang Ketua Tim Patroli BKSDA
Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Hadi Sofyan mengatakan, konflik harimau di Aceh Selatan cukup masif. Harimau yang menyerang Tim BKSDA tersebut telah muncul di kawasan permukiman sejak tujuh bulan lalu, pungkasnya.
Reporter : YUNARDI.M.IS