ABDYA | Irigasi pertanian di Gampong Kuta Bakdrien Kecamatan Tangan-tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sangat memprihatinkan, karena petani sawah kini tidak bisa mengaliri air.
Ironisnya, tanggul saluran irigasi yang dibongkar oleh pelaksana pembangunan jembatan penghubung diduga tidak berkoordinasi dengan kepala desa dan aparatur di wilayah setempat
Taharuddin (80) salah seorang petani warga Gampong Kuta Bakdrin Senin (27/11/2023) mengatakan, akibat tanggul irigasi rusak, para petani yang ingin mengaliri air ke persawahan terputus dan itu sangat bahaya kerena saat ini padi yang sudah ditanam sangat memerlukan suplay air.
“Jadi kita minta kepada dinas PUPR Aceh parit saluran air yang semula lancar dialiri dan sekarang sudah dibongkar oleh pihak pelaksana bangunan jembatan segera dibangun kembali, jangan nanti masyarakat petani padi melakukan aksi ribut di lokasi pekerjaan,” pintanya.
Sementara Keuchik Kuta bakdrin, Zulkifli menyebutkan, seandainya pihak pekerja bangunan jembatan mengikuti saran dan petunjuk dari pada kita, tidak rusak tanggul irigasi aliran air sawah, apalagi sekarang lagi musim tanam tentu warga tani lagi memerlukan air sedang kan irigasi kondisinya rusak parah dan parit aliran air tidak berfungsi lagi
Kata dia lagi, sekarang petani bertubi – tubi melapor kepadanya tentang parit saluran yang sudah rusak dan diminta untuk diperbaiki karena sawah saat ini sangat memerlukan air.
“Jadi kita minta kepada pihak PT pekerja bangunan jembatan, tanggul atau saluran air ke persawahan warga segera diperbaiki karena tidak mungkin pihak desa yang memperbaiki. Apalagi saat dilakukan pem bongkaran tidak diberikan pemberitahuan,” ucap Keuchik Zulkifli.
Tambahnya lagi, itu aset daerah, jadi kalau ada yang dirusak harus ada surat pemberitahuan ke pihak aset di setdakab. paparnya.
Sementara, Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya, Sabri menyebutkan, terkait dengan rusaknya tanggul irigasi aliran air kepersawahan petani di Kreung Kuta Bakdrien tidak ada laporan dari pihak Dinas PUPR Aceh melalui pelaksana lapangan ke bidang kita.
“Benar pihak kita hingga saat ini belum menerima laporannya, namun demikian pihak kita tetap mengkros cek kelokasi,” ucapnya.
Reporter : Nazli